Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Teknik Pengembangan Agens Hayati Trichoderma sp

Written By Admin on Tuesday 21 June 2011 | 15:55



Apa kabar sobat GagasPertanian? Semoga selalu dalam limpahan kebaikan dan keberkahan hidup. Hari ini kita memang spesial *halah* akan membahas agens hayati Trichoderma. Pada artikel sebelumnya kita sudah memahami karakterisktik dan fungsi dasar dari jamur tersebut, sekarang kita akan membahas tentang metode pengembangan Trichoderma secara sederhana. Dengan bahan yang mudah dan murah sehingga teknologi ini dapat diaplikasikan oleh petani secara mandiri. Tentu dengan dorongan anda. Sebenarnya ada beberapa metode dalam pengembangan jamur ini, kali ini saya nukilkan metode yang dilakukan oleh Ditjen Perkebunan Departemen Pertanian. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk perbanyakan massal jamur Trichoderma adalah:


Alat:
1. Dandang sabluk
2. Kompor Gas / Kompor minyak
3. Bak plastik
4. Plastik meteran (dijual dalam bentuk lembaran)
5. Entong kayu.

Bahan:
1. Sekam
2. Bekatul (dedak)
3. Air
4. Alkohol 96 %.
5. Isolat (bibit) jamur Trichoderma.

Langkah-langkah perbanyakan massal jamur Trichoderma
  1. Campurkan media (sekam dan bekatul) dengan perbandingan 1:3 dalam bak plastik.
  2. Berikan air kedalam media tersebut kemudian aduk sampai rata.
  3. Tambahkan air sampai kelembaban media mencapai 70 % (dapat di cek dengan meremas media tersebut, tidak ada air yang menetes namun media menggumpal)
  4. Masukkan media kedalam kantong plastik.
  5. Siapkan dandang sabluk untuk menyeteril media.
  6. Isi dandang sabluk dengan air sebanyak 1/3 volume dandang.
  7. Masukkan media kedalam dandang sabluk
  8. Sterilkan media dengan menggunakan dandang sabluk selama 1 (satu) jam set elah air mendidih. Sterilisasi diulang 2 (dua) kali, setelah media dingin sterilkan kembali media selama 1 jam. Sterilisasi bertingkat ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang masih dapat bertahan pada proses sterilisasi pertama.
  9. Tiriskan media di dalam ruangan yang lantainya telah beralas plastik.
  10. Sebelum digunakan semprot alas plastik menggunakan Alkohol 96%.
  11. Ratakan permukaan media dengan ketebalan 1-5 cm.
  12. Semprot media dengan suspensi jamur Trichoderma (isolat jamur Trichoderma yang telah dilarutkan kedalam air, 1 (satu) isolat dilarutkan dengan 500 ml air)).
  13. Tutup dengan plastik lalu inkubasikan selama 7 (tujuh) hari. Ruangan inkubasi diusahakan minim cahaya, dengan suhu ruangan berkisar 25-27 derajat celcius.
  14. Amati pertumbuhan jamur Trichoderma, jamur sudah dapat dipanen setelah seluruh permukaan media telah ditumbuhi jamur Trichoderma, (koloni jamur berwarna hijau).


Agar proses pengembangan berhasil, anda harus memperhatikan beberapa kunci keberhasilan perbanyakan massal jamur Trichoderma ini:
  1. Aseptisitas proses produksi, artinya petani selaku pembuat harus mengetahui titik-titik kritis dimana proses produksi harus dilakukan secara aseptis (higienis). Penyiapan dan proses sterilisasi media merupakan titik kritis pertama yang harus diperhatikan.
  2. Kualitas isolat jamur Trichoderma, isolat jamur Trichoderma yang diperbanyak secara massal harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya jumlah dan viabilitas spora tinggi, umur biakan tidak lebih dari 3 (tiga) bulan dan isolat dalam keadaan segar (baru dipindahkan ke media yang baru). Isolat dapat diperoleh di Laboratorium Agens Hayati terdekat
  3. Inkubasi. Ruangan inkubasi harus mendukung pertumbuhan jamur Trichoderma. Intensitas cahaya, suhu dan kelembaban ruangan harus diatur sedemikian rupa agar pertumbuhan jamur berjalan optimal.

Aplikasi:
Untuk mengendalikan penyakit kuning pada tanaman lada dan busuk batang pada pangkal batang panili dengan cara sebagai berikut:
  • Buat alur melingkar dari leher akar di tanah sekitar tanaman yang sakit dengan jarak:
    1. Tanaman karet         : 50 -70 cm
    2. Tanaman lada          : 30 – 40 cm
    3. Tanaman vanili        : 20 – 25 cm
  • Taburkan biakan jamur hasil perbanyakan dengan dosis:
    1. Tanaman karet         :
                      - Bibit di polibag ± 50 gram/pohon
                      - Tanaman muda ± 100 gram/pohon
                      - Tanaman dewasa ± 150 gram/pohon
    1. Tanaman lada          :  ± 50 – 150 gram/pohon
    2. Tanaman vanili        :  ± 100 -150 gram/ tahun
  • Tutup kembali alur yang telah diisi dengan tanah bekas galian.
  • Dianjurkan ditambah dengan serasah dan diaplikasikan pada kondisi kelembapan yang cukup.
  • Apabila jamur diaplikasikan pada tanah yang basa (pH lebih dari 6) diperlukan serbuk belerang dengan dosis yang disesuaikan dengan keadan tanah. Untuk preventif sebaiknya ditaburkan 50 gram/pohon dan ditabur melingkar 50 cm dari leher akar.

Mudah bukan? Selamat mencoba. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman, saudara, blog, atau millist anda. Tentu saja dengan mencantumkan sumbernya.

No comments:

Post a Comment