Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

C/N Rasio: Kunci Membuahkan Tanaman Anda

Written By Admin on Monday 30 May 2011 | 08:42

gambar: tabulampot-ok.blogspot.com
Salah satu pemicu terjadinya proses pembuahan adalah adanya akumulasi karbohidrat hasil fotosintesis yang disimpan sebagai buah –cadangan makanan tumbuhan-. Artinya jika kadar karbohidrat -dengan karbon (C) sebagai penyusun utamanya- memiliki nilai yang tinggi, proses pembentukan buah lebih mudah terjadi. Hal inilah yang mendasari munculnya teori rasio C/N. Proses pembungaan dan pembuahan pada tanaman berhubungan dengan rasio C (Karbon) dan N (Nitrogen) pada tajuk. Karbon sangat penting bagi tanaman karena merupakan bahan baku pembentuk energi dan buah, sedangkan nitrogen adalah pembentuk jaringan. Bagaimana sebenarnya C/N Rasio berperan?


Perimbangan C/N rasio akan menentukan perimbangan terjadinya fase vegetatif dan generatif. Jumlah nitrogen yang lebih tinggi atau C/N rasio yang kecil akan membuat tanaman tetap pada fase vegetatif. Tanaman yang tetap berada dalam fase vegetatif tentu saja akan mengalami masalah pada proses pembungaan dan pembuahannya sebab syarat terjadinya proses pembungaan adalah tercapainya fase generatif. Tanaman dengan C/N rasio yang tinggi akan lebih mudah dirangsang untuk segera memasuk fase generatif sehingga proses pembungaan dan pembuahan dapat segera terjadi. Namun nilai C yang terlalu tinggi tanpa diimbangi oleh jumlah nitrogen yang cukup akan menyebabkan kematian tanaman atau tidak akan berbuah pada musim berikutnya. (Endah, 2008)

Itulah mengapa ketika tanaman berada dalam kondisi N yang tinggi, semisal dipupuk Urea –dengan kadar N 46%- terlalu tinggi dibarengi dengan kandungan C yang tinggi, pembungaan menjadi terhambat.  Oleh karena itu pemupukan seyogyanya dilakukan dengan berimbang dan sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman. 

Pada saat pohon dipangkas  atau kehilangan banyak daun, sedangkan sebelumnya belum memiliki jumlah dan kualitas daun yang memadai, persediaan karbohidrat (C) menjadi sangat rendah akibat hasil fotosintesis menjadi rendah dengan berkurangnya daun, sementara C diperlukan dalam memasuki fase generatif. Pada kondisi ini rasio C/N menjadi sangat kecil dan tumbuhan akan sulit untuk berbunga.

Apabila nitrogen dalam tanaman melimpah, namun nilai karbon dalam tanaman pun juga demikian, artinya saat rasio C dan N sebanding, atau sama banyak, tanaman juga sulit berbunga. Pada kondisi ini organ vegetatif akan tumbuh dengan subur,  sehingga C hanya habis dimanfaatkan untuk pertumbuhan vegetatif akibatnya karbohidrat tidak dapat disimpan. Apabila kondisi ini terjadi saat pohon masih terlalu muda untuk berbunga, maka fase vegetatif perlu dijaga agar tumbuhan tetap subur dan siap di bungakan. 

Namun jika kondisi ini terjadi pada tanaman yang tua, maka tanaman hanya akan memproduksi cabang/ranting terus menerus. Dalam kondisi tertentu ujung tanaman tumbuh terus tanpa adanya cabang, atau disebut dengan apikal dominan. Hal ini disebabkan pasokan karbohidrat membanjir memenuhi kebutuhan vegetatif sehingga pertumbuhan cabang dan bunga menjadi terhambat. Pada kondisi ini perlu dilakukan pemangkasan. Tujuannya adalah agar karbohidrat dalam tanaman lebih fokus dipergunakan untuk pembungaan. 

Lantas bagaimana cara-cara meningkatkan rasio C/N?  Bagaimana membuahkan tanaman diluar musim? Tunggu tulisan-tulisan selanjutnya ya..^^

No comments:

Post a Comment