Terung (Solanummelongena) merupakan tanaman semusim sampai setahun atau tahunan, termasukdalam famili Solanaceae. Tinggi tanaman terung berkisar antara 60–240 cm.Batangnya berair, berbulu dan ada yang berduri. Tanaman terung berbentuk semakatau perdu, dengan tunas yang tumbuh terus dari ketiak daun sehingga tanamanterlihat tegak atau menyebar merunduk.
PERSYARATAN TUMBUH
Terungdapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Tanah yang cocok untuk pertanaman terung adalah tanah yang subur, tidak tergenang air, dengan pH 5-6,dan drainase yang lancar. Tanah berpasir atau lempung berpasir merupakan jenistanah yang cocok untuk terung. Apabila akar tergenang, tanaman terung akanterhambat pertumbuhannya, juga mudah terserang penyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) dan layu yangdisebabkan oleh jamur Verticilliumspp. Waktu tanam yang baik yaitu pada awal musim kemarau (bulanMaret/April) atau pada awal musim penghujan (bulan Oktober/Nopember).
Terung terdiri dari 5 jenis, yaitu :
- Terung Kopek.Buahnya bulat panjang, dengan ujung tumpul berwarna ungu dan hijaukeputih-putihan.
- Terung Craigi.Buahnya bulat panjang dengan ujung runcing dan berbentuk lurus atau bengkokberwarna ungu.
- Terung Bogoratau terung Kelapa. Buahnya bulat besar berwarna putih atau hijaukeputih–putihan, rasanya renyah dan agak getir.
- Terung Gelatikatau terung lalab. Buahnya seperti terung Bogor tetapi agak kecil. Berwarnahijau dan putih keungu-unguan.
- Terung acar,keunggulan varietas ini adalah sangat tahan terhadap penyakit layu bakteri.Buahnya bulat panjang kecil dan tersusun dalam tandan. Warna buah ungu tua. Cocokuntuk diawetkan dalam bentuk acar/pickles.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih
Kebutuhan benih untuk satu hektar sekitar 150–500 g biji dengan daya kecambah 75%. Biji tumbuh kuranglebih 10 hari setelah disemai. Benihyang baik diperoleh dari buah yang warna kulit buahnya sudah menguning minimum75% terutama pada jenis terung besar dan dipanen dengan memotong tangkaibuahnya. Untuk menghindari kerusakan dahan, sebaiknya pemotongan tidak dilakukan dengan tangan(tanpa pisau).
2. Persemaian
Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat (50°C) selama 1 jam. Benihdisebar secara merata pada bedengan persemaian dengan media berupa campurantanah dan pupuk kandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daun pisangselama 2-3 hari. Bedengan persemaian diberi naungan/atap dari screen/kasa/plastik transparankemudian persemaian ditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkanke bumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah dan pupukkandang steril). Penyiraman dilakukansetiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 4-5 minggu atau sudah mempunyai 4-5 daun.
3. Pengolahan Tanah
Tanah yang akan ditanami dicangkul 2–3 kali dengankedalaman 20–30 cm. Kemudian dibuat bedengan dengan lebar 120–140 cm danpanjang disesuaikan kondisi lahan. Diantara bedengan dibuat parit dengankedalaman 20-30 cm. Pupuk kandang kompos yang sudah matang diberikan 0,5-1 kgper lubang sebelum tanam.
4. Penanaman
Jarak tanam dalam barisan 50–70 (tergantungvarietas) dan jarak antar barisan 80–90 cm, dan pada tiap bedengan terdapat duabaris tanaman. Bibit yang telah berumur satu setengah bulan atau daunnyatelah tumbuh 4 helai dapat dipindahkan ke lapangan yang telah dipersiapkan.
5. Pemupukan danPemeliharaan
Pupuk buatan diberikan setelah tanaman berumur1-2 minggu setelah tanam. Pupuk N diberikan 30 kg/ha. Pupuk campuran dapat puladiberikan dalam bentuk ZA dan ZK dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 g/tanamandi sekeliling tanaman dengan jarak 5 cm dari pangkal batang.
Pemupukan berikutnyadiberikan saat tanaman berumur 2,5-3 bulan. Pupuk yang dibutuhkan untuk luasansatu hektar yaitu ZA 150 kg dan ZK 150 kg. Pada tanah liat berlempung dosispupuk NPK (12:24:12) yang digunakan 500 kg/ha.
Pemeliharaan yang perludilakukan pada pertanaman terung antara lain penyiangan gulma, penyiraman,perompesan, pemberian ajir dan pengendalian OPT.
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Hama penting yangmenyerang tanaman terung antara lain kutudaun (Myzus persicae), kutu kebul(Bemisia tabaci), pengorok daun (Liriomyza sp.), dan oteng–oteng(Epilachna sp.). Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakanperangkap kuning sebanyak 40 buah/ha. Kalau harus menggunakan insektisidagunakan insektisida yang aman dan selektif seperti insektisida nabati, biologiatau insektisida piretroid sintetik.
7. Panen danPascapanen
Panen pertama dapatdilakukan setelah tanaman berumur empat bulan. Pertanaman yang baik dapatmenghasilkan 10–30 ton buah terung per hektar. Panen dilakukan menggunakan pisau sekali atau dua kali seminggu. Buahterung yang layak dikonsumsi adalah buahyang padat dan permukaan kulitnya mengkilat.
Buah terung tidak dapatdisimpan lama sehingga harus dipasarkan segera setelah tanam. Sortasi dilakukanberdasarkan ukuran dan warna. Penanganan selama pengemasan harus dilakukansecara berhati-hati untuk mecegah kerusakan kulit.
No comments:
Post a Comment