Wortel (Daucuscarota L) berasal dari Asia Tengah yang kemudian tersebar ke berbagaiwilayah di seluruh dunia, termasuk famili Umbelliferae. Tanaman ini banyak ditanam di daerah beriklim temperate (sedang) pada musimdingin. Bila ditanam di dataran rendah akan tumbuh tinggi saja dan tidakterbentuk umbi.
PERSYARATAN TUMBUH
Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman worteladalah 15-210C. Suhu demikian cocok untuk pertumbuhan akar danbagian atas tanaman sehingga warna danbentuk akar dapat optimal. Tanah yang cocok untuk pertumbuhan worteladalah tanah yang drainasinya baik, kaya bahan organik dan subur denganketinggian 1200-1500 m dpl. Tanah lempung berpasir cocok untuk budidaya wortelkarena mudah untuk penetrasi akar sehingga pertumbuhannya dapat mencapai ukuranpanjang dan besar yang optimal. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada tanahdengan pH 5-8. Kelembaban tanah merupakan hal yang sangat penting untukpertumbuhan tanaman wortel, termasuk saat pesemaian agar diperoleh bibit denganpertumbuhan yang seragam dan pertumbuhannya cepat setelah ditanam di lapangan.
Pertanaman tumpang sari tidak terlalu banyakdigunakan dalam budidaya wortel, namun bila akan digunakan memerlukan pemilihantanaman yang selektif.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Benih
Kebutuhan benih wortel untuk satu hektar adalah750–1000 gram.
2. Persiapan Lahan
Persiapan tanah diperlukan untuk mendapatkan tanahyang subur dan gembur (kelembaban tanahyang cukup dan aerasi yang baik). Selainitu juga untuk menghilangkan gulma dansisa pertanaman sebelumnya agar tidak mengganggu pertumbuhan perakaran worteldan tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tanah dibajak dengan kedalaman 40-50 cm. Persiapan lahan sebaiknyadilakukan beberapa minggu sebelum tanam untuk memberikan kesempatan bagi bahan organik dapat terdekomposisi denganbaik. Pembuatan bedengan disesuaikan dengan ukuran dan kondisi lahan. Pembuatanbedengan perlu dilakukan agar drainase dan aerasi dapat berlangsung baik sertadapat mempermudah pemeliharaan.
Persiapan tanah dapat juga dilakukan dengan tanpaolah tanah atau dengan minimum tillage.Cara ini dapat mengurangi biaya, tenaga dan mengurangi kerusakan tanah.
3. Penanaman
Untuk pertanaman wortel, sebaiknya biji langsungditanam dengan cara disebar di lahan pertanaman, hal ini dianjurkan karena bilamenggunakan persemaian, biasanya saat pemindahan semaian ke lahan tanam banyakterjadi kerusakan perakaran sehingga pertumbuhan tanaman tidak baik. Ukuran biji wortel sangat kecil, sehingga untuk mempermudah penanaman bijidicampur dengan lempung sehinggaterbentuk butiran yang lebih besar dan mudah ditabur. Seed treatment (perlakuanbenih) perlu dilakukan baik dengan fungisida maupun dengan perendaman bijidalam air panas untuk mencegah perkembangan patogen tular benih.
Biji wortel ditanam dengan kedalaman tanam kuranglebih 3-5 cm, atau bahkan ditanam di permukaan tanah tanpa ditutup kembali.Kecepatan angin yang tinggi dapat merusak bibit yang baru tumbuh, sehinggadisarankan untuk menanam tanaman barrier misalnyaturnip sepanjang baris tanaman dan kemudian memanennya saat tanaman wortel sudah tumbuh dengan baik.
Kerapatantanaman yang dianjurkan berbeda-beda tergantung tujuan penanaman wortel. Biladitanam untuk dijual dalam bentuk produk segar wortel ditanam dengan kerapatan175 tanaman/m2, bila menghendaki produk berukuran kecil kerapatantanamnya 250 tanaman/m2, dan bila menghendaki produk berukuranbesar, tanaman ditanam dengan kerapatan tanam 100 tanaman/m2.
4. Pemupukan
Tanah yang baik untuk budidaya wortel adalah tanahyang kaya bahan organik, dengan salinitas rendah dan tidak mengandung senyawatoksik. Pupuk kandang digunakan sebagai pupuk dasar sebanyak 1,5 kg/m2.Pupuk buatan berupa Urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha dan KCl 30 kg/ha.
5. Pemeliharaan
Pengairan dilakukan sesuai dengan kondisi tanahsampai kondisi kapasitas lapang. Jikaudara sangat panas, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari. Penyiraman juga bisa ddilakukan denganmenggenangi parit. Penyiangan gulma dilakukan dengan hati-hati menggunakantangan. Hal ini dilakukan karena dengan kondisi kerapatan tanaman yang tinggi,pencabutan gulma yang kurang hati-hati dapat merusak perakaran tanaman.Penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan tanaman.Penjarangan dilakukan dengan mencabut tanaman yang lemah dan meninggalkantanaman yang sehat dan kokoh. Penjarangan dilakukan untuk memberi jarak dantercukupinya sinar matahari. Pembumbunanperlu dilakukan untuk menutupi umbi akar agar tidak muncul warna hijau padaumbi.
6. PengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Fumigasi dilakukan untukmengendalikan nematoda dalam tanah. Sebelum melakukan fumigasi sebaiknya dicekterlebih dahulu apakah dalam tanah terkandung nematoda atau tidak. Solarisasimerupakan alternatif lain cara pengendalian nematoda selain dengan carafumigasi. Solarisasi dilakukan dengan cara menutup tanah dengan mulsa plastikselama kurang lebih 6 minggu tergantung suhu lingkungan. Suhu tanah yang tinggidiharapkan dapat mematikan organisme pengganggu tanaman dalam tanah. Penggunaanekstrak marigold (Tagetes sp.) dapatjuga digunakan untuk mengendalikan nematoda dalam tanah. Rotasi tanaman dapatdilakukan untuk mencegah berkembangnya organisme pengganggu tanaman (OPT).
Penyakit-penyakit yang dapat menyerang tanamanwortel antara lain Cercospora carotae,Alternaria dauci, dan busuk hitam atau hawar daun. Pengendaliannya dapat dilakukan denganmenanam biji yang sehat, pergiliran tanaman, sanitasi kebun dan mencabuttanaman yang terserang.
7. Panendan Pascapanen
Wortel dapat dipanen setelah berumur 100 hari(tergantung varietas). Panen yangterlambat dilakukan akan menyebabkan umbi berkayu sehingga tidak disukaikonsumen. Panen dilakukan dengan caramencabut umbi beserta dengan akarnya dan akan lebih mudah dilakukan jika tanah sebelumnya digemburkan. Sebaiknya panen dilakukan pada pagi hari.
Oleh:
TIM PRIMA TANI
Balai Penelitian TanamanSayuran
Pusat Penelitian danPengembangan Hortikultura
Badan Penelitian danPengembangan Pertanian
2007
No comments:
Post a Comment