Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Cara Unggul Budidaya Bawang Merah

Written By Admin on Sunday, 10 October 2010 | 07:00


Bawang merah (Allium ascalonicum L.)termasuk famili Liliaceae dan merupakan sayuran semusim, berumur pendek dandiperbanyak secara vegetatif menggunakan umbi, maupun generatif dengan biji(TSS=True Shallot Seed). Pada umumnyabawang merah dikonsumsi setiap hari sebagai bumbu masakan, dan juga dapatdigunakan sebagai obat tradisional untuk menurunkan suhu panas orang sakit.

PERSYARATAN TUMBUH
Tanaman bawang merah cocok tumbuh di dataran rendah sampai tinggi  (0–1000 m dpl). Ketinggian optimum untukpertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah 0–450 m dpl. Tanaman bawangmerah peka terhadap curah hujan dan intensitas hujan yang tinggi serta cuacaberkabut. Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari maksimal (minimal70% penyinaran), suhu udara 25-320C, dan kelembaban nisbi 50-70%.
Tanaman bawang merah memerlukan tanah berstruktur remah, tekstur sedangsampai liat, drainase  dan aerasi yangbaik, mengandung bahan organik yang cukup, dan pH tanah netral (5,6– 6,5).Tanah yang paling cocok untuk tanaman bawang merah adalah tanah Aluvial ataukombinasinya dengan tanah Glei-Humus atau Latosol. Tanah lembab dengan air yangtidak menggenang disukai oleh tanaman bawang merah.
Waktu tanam bawang merah yang baik adalah pada musim kemarau denganketersediaan air pengairan yang cukup, yaitu pada bulan April/Mei setelah  padi dan pada bulan Juli/Agustus. Penanamanbawang merah di musim kemarau biasanya dilaksanakan pada lahan bekas padi sawahatau tebu, sedangkan penanaman di musim hujan dilakukan pada lahan tegalan.Bawang merah dapat ditanam secara tumpangsari dengan tanaman cabai merah.

BUDIDAYA TANAMAN

1.   Benih
Varietas yang dianjurkan adalah Kuning, Kramat–1 danKramat–2. Pada umumnya bawang merah diperbanyak dengan menggunakan umbi sebagaibibit. Kebutuhan umbi benih berkisar antara 800-1500 kg per hektar. Kualitasumbi bibit merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasilproduksi bawang merah. Umbi untuk bibit harus berasal dari tanaman yang sudah cukuptua umurnya, yaitu sekitar 60-90 hari setelah tanam (tergantung varietas). Umbisebaiknya berukuran sedang (5-10 g). Penampilan umbi bibit segar dan sehat,bernas (padat, tidak keriput), dan warnanya cerah (tidak kusam). Umbi bibitsudah siap ditanam apabila telah disimpan 2–4 bulan sejak panen, dan tunasnyasudah sampai ke ujung umbi. Cara penyimpanan umbi bibit yang baik adalah dalambentuk ikatan di atas para-para dapur atau disimpan di gudang khusus denganpengasapan.
2.   Persiapan Lahan
Pada lahan kering, tanah dibajak atau dicangkul sedalam 20-30 cm, kemudiandibuat bedengan-bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 25 cm, sedangkanpanjangnya tergantung pada kondisi lahan.
Pada lahan bekas padi sawah atau bekas tebu, tanah dibuat bedengan-bedenganterlebih dahulu dengan lebar 1,75 m dan panjangnya disesuaikan dengan kondisilahan dengan kedalaman parit 50–60 cm dan lebar parit 40–50 cm. Kondisibedengan mengikuti arah Timur-Barat. Tanah yang telah diolah dibiarkan sampaikering dan kemudian diolah lagi 2–3 kali sampai gembur sebelum dilakukanperbaikan bedengan-bedengan dengan rapi. Waktu yang diperlukan mulai daripembuatan parit, pencangkulan tanah (ungkap 1, ungkap 2, cocrok) sampai tanahmenjadi gembur dan siap untuk ditanami adalah 3–4 minggu. Sisa tanamanpadi/tebu yang tertinggal, dapat menjadi media tumbuh  Fusariumsp, sehingga harus dibersihkan.
Saat pengolahan tanah, khususnya pada lahan dengan pH kurang dari 5,6disarankan pemberian Kaptan/Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis1–1,5 ton/ha/tahun yang dianggap cukup untuk dua musim tanam berikutnya.Kaptan/Dolomit disebar pada permukaan tanah dan kemudian diaduk rata. PemberianDolomit  penting dilakukan untukmeningkatkan ketersediaan unsur hara Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) terutamapada lahan masam atau lahan yang diusahakan secara intensif  untuk tanaman sayuran. Untuk lahan yangdikelola intensif, pemberian Dolomit sebanyak 1,5 ton/ha dapat meningkatkanbobot basah dan bobot kering bawang merah.
3.  Penanaman dan Pemupukan
a.  Penanaman bawang merah di lahankering/tegalan
Pemupukan terdiri dari pupuk dasar danpupuk susulan.  Pupuk dasar berupa pupukkandang sapi (15-20 ton/ha) atau kotoran ayam (5-6 ton/ha) atau kompos (2,5-5ton/ha) dan pupuk buatan TSP (120-200 kg/ha). Pupuk dasar diberikan dengan cara disebar serta diaduk rata dengan tanah 1-3 hari sebelum tanam.  Sedangkan pupuk susulan berupa Urea (150-200kg/ha), ZA (300-500 kg/ha) dan KCl (150-200 kg/ha). Pemupukan susulan Idilakukan pada umur 10-15 hari setelah tanam dan susulan II pada umur 1 bulansetelah tanam, masing-masing ½ dosis.
Bibit yang siap tanam dirompes, pemotonganujung bibit hanya dilakukan apabila bibit bawang merah belum siap ditanam(pertumbuhan tunas dalam umbi 80%). Tujuan pemotongan umbi bibit adalah untukmemecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tunas tanaman.
 b. Penanaman bawang merah di lahan sawah
Pemupukan terdiri daripupuk dasar dan pupuk susulan.  Pupukdasar berupa pupuk buatan TSP (90 kg P2O5/ha) disebarserta diaduk rata dengan tanah satu sampai tiga hari sebelum tanam.  Pupuk susulan berupa 180 kg N/ha (½ N Urea +½ N ZA) dan K2O (50-100 kg/ha). Pemupukan susulan I dilakukan padaumur 10-15 hari setelah tanam dan susulan II pada umur 1 bulan setelah tanam,masing-masing ½ dosis
Bibit yang siap tanam dirompes, pemotonganujung bibit hanya dilakukan apabila bibit bawang merah siap benar ditanam(pertumbuhan tunas dalam umbi 80%). Tujuan pemotongan umbi bibit adalah untukmemecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhan tunas tanaman.
4.   Pemeliharaan
Meskipun tanaman bawangmerah tidak menyukai banyak hujan, tanaman ini memerlukan air yang cukup selamapertumbuhannya melalui penyiraman. Pertanaman di lahan bekas sawah memerlukanpenyiraman yang cukup dalam keadaan terik matahari. Di musim kemarau, biasanyadisiram satu kali sehari pada pagi atau sore hari sejak tanam sampai umurmenjelang panen. Penyiraman yang dilakukan pada musim hujan hanya ditujukanuntuk membilas daun tanaman, dari tanah yang menempel pada daun bawang merah.Pada bawang merah periode kritis karena kekurangan air terjadi saat pembentukanumbi, sehingga dapat menurunkan produksi. Untuk mengatasi masalah ini perlupengaturan ketinggian muka air tanah (khusus pada lahan bekas sawah) danfrekuensi pemberian air pada tanaman bawang merah. Pertumbuhan gulma padapertanaman bawang merah yang masih muda sampai umur 2 minggu sangat cepat. Olehkarena itu penyiangan merupakan suatu keharusan dan sangat efektif untuk mengurangikompetisi dengan gulma.

5.  Pengendalian Organisme PenggangguTumbuhan (OPT)  
Tiga belas jenis hamadan penyakit yang diketahui menyerang tanaman bawang merah, di antaranya adalahLiriomyza chinensis, Thrips tabaci, Alternaria porii, Fusariumsp., antraknos dan lain-lain. Kehilangan hasil karena serangan OPT sekitar26–32 %.
Pengendalian denganmenggunakan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yaitu:
a.      Pengendalian secara kultur teknis, antaralain pemupukan berimbang, penggunaan varietas tahan OPT, dan penggunaan musuhalami (parasitoid, predator dan patogen serangga).
b.      Pengendalian secara mekanik, yaitu denganpembutitan atau pemotongan daun yang sakit atau terdapat kelompok telur  Spodopteraexigua, dan penggunaan jaring kelambu, penggunaan berbagai jenis perangkap(feromon seks, perangkap kuning, perangkap lampu dll).
c.      Penggunaan bio–pestisida.
d.      Penggunaan pestisida selektif berdasarkanambang pengendalian, dengan memperhatikan pemilihan jenis, dosis, volumesemprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

6.   Panen danPascapanen
Bawang merah dapat dipanen setelah umurnya cukup tua, biasanya pada umur60–70 hari. Tanaman bawang merah dipanen setelah terlihat tanda-tanda berupaleher batang 60% lunak, tanaman rebah dan daun menguning. Produksi umbi keringmencapai 6-25 ton/ha. Pemanenan sebaiknya dilaksanakan pada keadaan tanahkering dan cuaca yang cerah untuk mencegah serangan penyakit busuk umbi digudang.
Bawang merah yang telah dipanen kemudian diikat pada batangnya untuk mempermudahpenanganan. Selanjutnya umbi dijemur sampai cukup kering (1-2 minggu) di bawahsinar matahari langsung, diikuti dengan pengelompokan menurut kualitas umbi.Pengeringan juga dapat dilakukan dengan alat pengering khusus (oven) sampaimencapai kadar air kurang lebih 80%. Jika tidak langsung dijual, umbi disimpandengan cara menggantungkan ikatan bawang merah di gudang khusus, pada suhu25-30ÂșC dan kelembaban rendah (± 60-80%).



TIM PRIMA TANI
Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
2007

No comments:

Post a Comment