Kentang (Solanumtuberosum L.) termasuk famli Solanaceae dan merupakan salah satu komoditassayuran yang banyak mendatangkan keuntungan bagi petani, mempunyai dampak baikdalam pemasaran dan ekspor, tidak mudah rusak seperti sayuran lain, danmerupakan sumber kalori, protein dan juga vitamin.
PERSYARATAN TUMBUH
Tanaman kentang cocok ditanam di dataran medium sampai tinggi antara500–3000 m dpl. Pertumbuhan dan produksi sangat tergantung pada curah hujan danintensitas cahaya matahari. Selamapertumbuhan tanaman kentang, curah hujanyang baik adalah 200-300 mm/hari sedangkan pada masa pembentukan umbidibutuhkan 100 mm/hari. Suhu 20-300C adalah suhu yang sesuai untukpertumbuhan batang dan daun, sedangkan suhu kurang dari 200C cocokuntuk inisiasi dan pembesaran umbi. Lahan yang baik digunakan untuk budidayakentang diantaranya memiliki tekstur sedang, gembur, subur dan berdrainasebaik, dengan pH antara 5– 6,5.
BUDIDAYA TANAMAN
1. Varietas yang dianjurkan
Varietas yang dianjurkan antara lain adalah Granola, Atlantik,Manohara, Krespo, atau varietas lainnya yang tahan terhadap penyakit busukdaun/layu bakteri. Kebutuhan umbi untuk luasan satu hektar sekitar 1200 kg (ukuranumbi 30 g/knol).
2. PemilihanLahan dan Pengolahan Tanah
Lahan untuk budidayakentang sebaiknya tanahnya gembur, dekat sumber air (untuk musim kemarau),bukan daerah endemik penyakit layu dan bukan bekas tanaman anggota famli Solanaceae.Tanah dibalik 2–3 kali sedalam 20–35 cm dan digemburkan. Sisa-sisa tanamansebelumya dikumpulkan dan dimusnahkan. Rerumputan jangan dibiarkan menumpukkarena akan menjadi sarang ulat tanah. Kemudian dibuatgaritan sedalam 5–10 cm dengan jarak antar garitan 70–80 cm.
3. Pemupukan dan Penanaman
Kompos jerami padisebanyak 20 ton/ha atau pupuk kandang sapi/domba/kambing/ayam sebanyak 20–30ton/ha atau 1 kg/lubang tanam diberikan sekaligus dengan cara disebarkan meratadi atas garitan. Kemudian bibit kentang ditanam dalam garitan diatas pupuk kandang dengan jarak tanam 30 cm x 80 cm. Bibit diletakkan denganmata tunas menghadap ke atas. Pupukbuatan (per hektar): TSP 250–300 kg, Urea 200–300 kg, ZA 300–400 kg dan KCl200–300 kg dicampur, kemudian diberikan sekaligus pada waktu tanam dengan caradiletakkan diantara bibit kentang. Garitan yang telah ditanami dandiberi pupuk ditutup dengan tanah.
Bila penanaman dilakukanuntuk mendapatkan umbi bibit, sebaiknyadi sekeliling pertanaman kentang ditanami kubis atau caisin sebanyak 3–5 barisuntuk tanaman perangkap aphid yang merupakan vektor virus.
4. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukansesuai kebutuhan. Pada waktu tanaman masih muda harus cukup air. Penyiangan dilakukan 2–3 kali selama satu musim tanam. Pengguludan dilakukan bersamaan dengan waktupenyiangan. Pengguludan diperlukan agar umbi tidak terpapar sinar mataharisecara langsung. Kualitas umbi yang terpapar sinar matahari secara langsungakan turun karena warnanya akan berubah menjadi kehijauan dan kandungansolaninnya meningkat. Pada musim hujan, guludan ditinggikan hingga mencapaiketinggian 40–50 cm.
5. PengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
OPT penting yang menyerang tanaman kentang antaralain adalah penggerek umbi kentang, kutu daun persik, lalat pengorok daun,trips, kumbang kentang, tungau kuning, anjing tanah, hama uret, virus daunmenggulung, penyakit busuk daun, penyakit becak kering alternaria, penyakitlayu bakteri, penyakit kudis dan nematoda.
Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPTyang menyerang. Beberapa cara pengendalian yang dapat dilakukan antara lainadalah:
- Penggunaan border (jagung dan Tagetessp.)
- Penggunaanmusuh alami
- Penggunaanperangkap kuning dan feromon seks
- Penggunaanpestisida nabati
- Penggunaanpestisida kimia sesuai dengan anjuran dan harus dilakukan dengan benar baik pemilihanjenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
6. Panen dan Pascapanen
Umbikentang dapat dipanen setelah daunnya berwarna kekuningan, yaitu sekitar umur70 hari setelah tanam tergantung varietasnya.
Setelah umbi kentang dipanen, dilakukan grading atau pengelompokan umbiberdasarkan ukuran atau berat umbi menjadi kelas A, B dan C. Sortasi dilakukan untuk memisahkan umbiyang berkualitas jelek. Kemudian umbiditempatkan dalam karung jala, keranjang atau kotak untuk tujuan pengangkutan dan penyimpanan sementara.
Jikatidak langsung dipasarkan, umbi sebaiknya disimpan pada suhu dingin (cold storage), yaitu pada suhu 100Cdan RH 90%. Penyimpanan seperti ini bisamemperpanjang umur simpan sampai 2 bulan, mempertahankan kualitas, memperkecilsusut bobot, menekan pertunasan dan menekan pembusukan umbi.
Oleh:
TIM PRIMA TANI
Balai Penelitian TanamanSayuran
Pusat Penelitian danPengembangan Hortikultura
Badan Penelitian danPengembangan Pertanian
2007
No comments:
Post a Comment