Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Petunjuk Budidaya Bawang Putih

Written By Admin on Sunday 10 October 2010 | 07:19


Bawang putih (Allium sativum)termasuk famili Liiliaceae dan merupakan salah satu bumbu masakan yang palingpopuler digunakan. Kegunaan lain bawang putih adalah sebagai obat tekanan darahtinggi, reumatik, sakit gigi, kena gigitan ular, dan lain-lain.

PERSYARATAN TUMBUH
Tanaman bawang putih dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah.  Namun, tanah yang disukai adalah tipe tanah yang bertekstur lempung berpasirdengan struktur tanah gembur, dengan pH 5,5-7.

BUDIDAYA TANAMAN

 
1.   Persiapan lahan
Pembukaan lahan yaitu membersihkan sisa-sisa tanaman sebelumnya yang beradadi dalam atau di atas permukaan tanah dilakukan dengan pembajakan sedalam 20-30cm. Pembajakan dilakukan 2-3 kali dengan intensitas rata-rata satu minggu.
Bedengan dibuat dengan lebar 60-150 cm dan tingginya 20-50 cm, panjangbedengan disesuaikan dengan lahan. Parit antara bedengan untuk keperluanirigasi lebarnya 30-40 cm. Kedalaman parit sangat dipengaruhi oleh keadaanmusim. Pada musim hujan diperlukan parit yang lebih dalam.



2.   Penanaman
Kultivar yang dapat digunakan adalah Lumbu Putih, Lumbu Kuning dan LumbuHijau. Gunakan umbi bibit dengan ukuran yang seragam dan ditanam dengankedalaman 2-3 cm. Jarak tanam disesuaikan dengan ukuran siung yang digunakan.Bila siung bibit bobotnya lebih besar dari 1,5 gram maka jarak tanamnya 20 cmx  20 cm, namun bila lebih kecil dari 1,5gram maka jarak tanamnya 15 cm x 15 cm atau 15 cm x 10 cm. Untuk mendapatkanumbi bibit dan umbi konsumsi yang baik digunakan kerapatan tanam yang rendah,namun untuk mendapatkan produksi maksimum per satuan luas digunakan populasiyang lebih banyak (kerapatan tinggi). Kebutuhan bibit  per hektar adalah1600 kg (jika berat siung bibit 3 gram) atau 670 kg (jika berat siung bibit 1gram).

3.   Pemupukan
Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang ayam dengan dosis 10-20ton/ha atau pupuk kandang kambing dengan dosis 30 ton/ha. Dosis pupuk kimia yangdianjurkan per hektar adalah 200 kg N, 180 kg PO5, 60kg K2O dan 142 kg S. Pupuk nitrogen diaplikasikan 3 kali selamapertumbuhan bawang putih yaitu pada saat tanam, saat pembentukan tunas (15-30hari setelah tanam) dan saat pembentukan umbi (30-45 hst). Pupuk fosfor dankalium diberikan sebagai pupuk dasar bersamaan dengan pupuk kandang pada waktutanam. Pupuk kimia cair (unsur mikro) dapat diberikan untuk meningkatkan kualitasdan hasil umbi. Misal pupuk pelengkap cair Sitozim dengan konsentrasi 0,25%yang disemprotkan pada daun pada umur 20 dan 60 hst, pupuk daun Massmikrodengan konsentrasi 200 ppm yang diaplikasikan 3 kali yaitu umur 3, 6 dan 9 hstdan pupuk Hipron yang diaplikasikan sebanyak 2 kali dengan konsentrasi 2 ml/l.

4.   Pemulsaan
Mulsa berupa jerami padi atau sisa-sisa tanaman yang telah mati. Pemulsaandilakukan pada musim kemarau. Bila dilakukan pada musim penghujan dapatmenyebabkan kelembaban tanah terlalu tinggi sehingga tidak menguntungkan bagikehidupan tanaman. Penggunaan mulsa dari bahan plastik tidak dianjurkan karenadapat meningkatkan suhu tanah di sekitar perakaran dan dapat menghambatpertumbuhan dan perkembangan tanaman.

5.   Pengairan
Pengairan dilakukan dengan cara penggenangan parit-parit di antarabedengan. Frekuensi pemberian air tergantung pada umur tanaman. Pada awalpertumbuhannya, frekuensi pemberian air 2-3 hari sekali sesuai dengankebutuhan. Pada masa pembentukan tunas sampai dengan pembentukan umbi,pemberian air dilakukan 7-15 hari sekali dengan cara yang sama. Pada saatpembentukan umbi maksimal atau 10 hari menjelang panen tidak dilakukanpengairan.
Perbaikan drainase pada musim penghujan dapat dilakukan dengan pemberianjerami padi atau kompos yang ditempatkan sekitar 10 cm di bawah permukaan tanahbedengan dengan ketebalan 10 cm.

3.      Pemeliharaan
Penyiangan gulma diikuti dengan perbaikan bedengan dengan selang waktu20-30 hari atau disesuaikan dengan keadaan laju pertumbuhan gulma di lapangan.Penyiangan tidak dilakukan setelah tanaman bawang putih masuk fase generatif,karena dapat mengganggu proses pembentukan dan pembesaran umbi.

4.       PengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Sekitar sembilan belas OPT diketahui menyerangtanaman bawang putih, di antaranya adalah Thripstabaci yang dapat menmbulkan kerusakan sebesar 80 %, Spodoptera exigua, Fusariumsp., Alternaria porii dan OnionYellow Dwarf Virus (OYDV). Pengendalian dilakukan dengan sistem PHT, yaitudengan menggunakan benih sehat, musuh alami, pengendalian secara kultur teknis,penggunaan perangkap,  sanitasi, danpenggunaan pestisida berdasarkan ambang pengendalian. Pengendalian denganpestisida harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volumesemprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

8.   Panen danPascapanen
Pada saat menjelang panen, semua kegiatan pemupukan, pengairan danpenyemprotan pestisida dihentikan. Panen bawang putih tergantung padavarietasnya, yaitu antara 90-120 hst. Ciri-ciri tanaman siap panen adalahterjadi perubahan warna pada daun dari hijau menjadi kuning dengan tingkatkelayuan 35-60%. Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman dengantangan pada saat cuaca cerah. Produksi umbi mencapai 5,6 sampai 12 ton/ha Umbihasil panen diikat sebanyak 20-30 rumpun per ikat dan dijemur selama 15 harisampai batangnya kering. Pengeringan umbi dapat dilakukan dengan cara :
a.      Dijemur di bawah sinar matahari. Umbiditutup dengan daunnya untuk menghindari umbi bawang putih terkena sinarmatahari langsung.
b.      Dikeringkan dalam rak berlapis dengan caradigantung, di kebun atau di rumah.
c.      Pengasapan, yaitu dengan cara menempatkanbawang putih di atas para-para yang berada di dapur. Panas dan asapberasal dari air yang sengaja di masak. Para-para juga dapat digunakan sebagaitempat penyimpanan.
Penyimpanan di gudang yang difumigasi dengan tablet 55% Phostoxin dapat memperpanjangumur umbi bawang putih sampai 8 bulan.




TIM PRIMA TANI
Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
2007

No comments:

Post a Comment