Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Teknik Budidaya Jagung

Written By Admin on Saturday 5 March 2011 | 18:51

 Jagung (Zea mays L) merupakan bahan pangan yang sangat digemari di Indonesia, diolah menjadi berbagai olahan jagung menarik

SYARAT TUMBUH
 Tanaman jagung dapat tumbuh pada ketinggian 50-1.800 m dpl. Tetapi ketinggian optimal adalah 50-600 m dpl. Untuk berproduksi secara optimal memerlukan tanah nyang gembur, subur dan kaya akan unsure hara, aerasi dan drainase baik, kaya akan bahan organik engan keasaman tanah (pH) antara 5,6-7,5.
Curah hujan yang dikehendaki adalah antara 1.000-2.500 mm/tahun, atau idealnya sekitar 85-200mm/bulan, dengan penyinaran matahari penuh. Suhu udara yang dikehendaki antara 21-34 C, tetapi untuk pertumbuhan optimum tanaman jagung menghendaki suhu antara 23-27 C.
Bagaimanakah teknis penanamannya?

PENYIAPAN BENIH DAN PENYIAPAN LAHAN PERTANAMAN
A.    Penyiapan Benih
Tanaman jagung diperbanyak dengan biji (benih). Mengingat sifatnya yang menyerbuk silang, benih yang digunakan harus memiliki sifat yang benar. Hasil tanaman sebelumnya, terutama hidrida tidak dianjurkan digunakan sebagai benih pada pertanaman berikutnya karena tidak unggul lagi.
Dianjurkan memilih benih varietas unggul bersertifikat yang dijual dipasaran. Selanjutnya seleksi biji jagung untuk benih dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik yang baik, sehat, berbobot, dan betul-betul matang fisiologis. Daya tumbuh benih yang dugunakan adalah sekitar 90%. Kebutuhan benih untuk pertanaman jagung adalah antara 20-30 kg/ha.

B.     Penyiapan Lahan
Tahapan persiapan lahan adalah : (a) lahan dibersihkan dari sisa tanaman yang ditanam sebelumnya, (b) tanah diolah dengan kedalaman antara 15-20 cm, kemudian diratakan, (c) pada taah dengan kandungan liat tinggi dilakukan pembuatan saluran drainase. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman, lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm, atau dilakukan penanaman di atas guludan, (d) pada tanah bereaksi masam (pH<5), tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/ pada barisan tanaman, sekitar 1 bulan sebelum tanam.

PENANAMAN
A.    Pola Penanaman
Berbagai macam pola tanam yang biasa diterapkan pada tanaman jagung, di antara adalah : (a) Monokultur. (b) Tumpang sari (intercropping), (c) Tumpang gilir, (d) Tanaman Bersisipan (Relay Cropping); (e) Tanaman Campuran (Mixed Cropping).
B.     Waktu dan Cara Tanam
Jagung sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Populasi tanaman umumnya antara 60.000-70.000 tanaman/ ha, tergantung dari varietas yang ditanam. Apabila yang ditanam adalah varietas genjah local dapat ditanam hingga populasi 100.000 tanaman/ha. Jarak tanam yang dianjurkan adalah jarak antar tanaman 20 atau 25 cm.
Pembuatan lubang tanam dibuat dengan kedalaman 3-5 cm dengan menggunakan tugal. Kemudian tiap lubang ditanami dengan benih 1-2 benih per lubang.

PEMELIHARAAN TANAMAN
A.    Pemupukan
Cafa pemberian pupuk yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan budidaya. Jagung merupakan salah satu tanaman yang peka terhadap kekurangan nitrogen. Kebutuhan nitrogennya (Urea) dapat mencapai 250-300 kg/ha. Pemupukan urea diberikan 1/3 dosis pada saat tanam dan pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam (MST). Pupuk SP-36 dengan dosis 200 kg/ha dan KCI dengan dosis 75-100 kg/ha diberikan pada saat tanam. Dosis ini merupakan anjuran umum, sehingga bila pada suatu daerah telah memiliki dosis pupuk anjuran spesifik lokasi, maka itu lebih baik diikuti. Cara pemberian pupuk dilakukan dalam larikan yang dibuat dengan jarak 7-8 cm dari lajur lubang tanaman dengan kedalaman 8-10cm.

B.     Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang pertumbuhannya tidak normal dianjurkan dipotong dengan menggunakan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Penyulaman dilakukan 7-10 HST. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

C.    Penyiapan dan Pembumbunan
Pada prinsipnya jagung harus bebas dari gulma, karena gulma dapat menekan hasil, sebaiknya tanaman jagung bebas gulma hingga 1/3 dari umumnya. Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali.
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 4-6 MST, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

D.    Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung. 

HAMA DAN PENYAKIT JAGUNG.. KLIK PENJELASANNYA DISINI

1 comment:

mawan tri hananto, sstp, m.si said...

siang mas..artikelnya bagus mas. selama ini saya membayangkan jika di wonogiri ( daerah saya ) ada yang namanya "kelompok tani remaja"..kapan yaaa...soalnya kelompok tani sekarang udah tua2..yang muda2 belum tergerak..ayooo..semangaatt..

Post a Comment