Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Cara Tepat Memupuk Jagung

Written By Admin on Sunday 26 February 2012 | 17:57


Setelah mengetahui hama dan penyakit jagung, kita perlu bahas tentang cara pemupukan jagung yang tepat. Ini adalah bagian dari budidaya jagung yang tepat. Jagung rata-rata berumur 100-110 hari tergantung varietasnya. Dengan rentang umur yang tak jauh berbeda, metode pemupukan yang diberikan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil panen jagung. Dengan pemupukan yang tepat, hasil panen bisa meningkat hingga 0,5 – 1 ton/ ha. Pemupukan menjadi penting karena ekosistem jagung saat ini adalah ekosistem buatan yang berbeda dengan ekosistem asli jagung. Kenapa berbeda? Karena mayoritas jagung dibudidayakan secara monokultur atau tumpang sari dengan komoditas tertentu-terbatas sehingga suplai nutrisi dari alam kurang mencukupi sebab hara dari tumbuhan lain berkurang dan terjadi kompetisi antar tanaman.

Anggapan budidaya tanpa perhatian kepada pemupukan sudah kadaluarsa. Budidaya secara intensif berarti perhatian kepada unsur hara sebagai makanan jagung juga semestinya sangat diperhatikan. Lantas kapan jagung sebaiknya dipupuk? Jagung sebaiknya dipupuk pada masa sebelum tanam, umur 15 HST, dan 30 HST. Dosis yang akan saya berikan pada artikel ini adalah dosis yang menggunakan pupuk bersubsidi. Banyak variasi metode yang lain, tapi metode ini dapat dijadikan panduan.

Untuk lahan satu hektar
Jenis Pupuk
Takaran (kg/ha)
Takaran & Waktu Pemupukan
Dasar
0 HST
Susulan I
15 HST
Susulan II
30 HST
Petroganik
500
Atau
Pupuk kompos 2000
500
-
-
PHONSKA
270
135
135

Urea
247
65
70
135

Untuk lahan 3000 m2/pathok/kotak
Jenis Pupuk
Takaran Total
(kg/pathok)
Takaran & Waktu Pemupukan (kg)
Dasar
0 HST
Susulan I
15 HST
Susulan II
30 HST
Pupuk kandang
700 kg atau 14 sak (@50kg)
14 sak
-
-
PHONSKA
90
45 atau 1 sak
45 atau 1 sak

Urea
83
22
23
45

Pemupukan yang sering diabaikan oleh petani adalah pupuk dasar. Padahal laiknya bayi, fase awal adalah fase yang sangat penting bagi tanaman. Fase yang rawan bagi pertumbuhan dan perkembangan. Berbeda dengan anggapan umum petani bahwa pemupukan saat belum ada tanamannya seolah tak bermanfaat. Muncul pertanyaan “Untuk apa dipupuk, jika belum ada tanamannya?” .

Pupuk dasar berfungsi untuk menyiapkan nutrisi bagi tanaman pada fase awal pertumbuhan. Saat berkecambah, jagung menggunakan nutrisi dari biji jagung. Setelah beberapa hari nutrisi dari biji akan habis dan akar mulai berfungsi mencari makanan. Disinilah terjadi proses adaptasi terhadap lingkungan yang biasanya diiringi dengan stres tanaman. Semakin lama stres pertumbuhan akan semakin terhambat. Untuk memperpendek fase stres ini, kebutuhan hara harus tercukupi. Kecupukan nutrisi ini akan meningkatkan daya tahan tanamna saat fase rawan tersebut. Selain itu pupuk dasar juga memacu pertumbuhan lebih cepat dan sehat. Uji terap telah membuktikan hal ini.

Pemupukan diberikan pada jagung dengan cara ditugal. Jarak antara pupuk dan tanaman adalah:
  1. Untuk pupuk dasar ditugal di samping benih dalam baris tanaman dengan jarak 5 cm,
  2. Pupuk susulan I ditugal dengan jarak 10 cm dari batang.
  3. Pupuk susulan II ditugal dengan jarak 15 cm dari batang

Setelah dipupuk, jangan lupa tutup lubang yang berisi pupuk dengan tanah. Fungsinya adalah menjaga hilangnya pupuk akibat hujan atau aliran air. Penutupan lubang tugal ini  sering dilupakan petani dengan alasan tidak efisien. Padahal penutupan ini justru meningkatkan efisiensi penyerapan pupuk oleh tanaman.

Mengenai jarak tugal dengan lubang, kenapa terjadi pergeseran jarak pada saat pemupukan? Jaringan tanaman yang paling efektif untuk penyerapan nutrisi adalah bulu akar. Bagian ini biasanya terletak di ujung akar. Oleh karena itu jarak pemupukan disesuaikan dengan pertumbuhan akar tanaman. Semakin tua, akar tanaman berkembang semakin luas. Pemberian pupuk disamping masing-masing tanaman bertujuan untuk menghindari kompetisi antar tanaman. Apalagi jika digunakan jarak tanam yang efektif semisal 80x20 jika satu lubang satu tanaman. Meskipun jarak dalam satu baris sangat rapat, tapi akar dapat berkembang ke samping antar barisan.

Beberapa hal penting terkait dengan pemupukan yang harus digaris bawahi:
1)      Pembubunan perlu dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan II. Pembumbunan berfungsi untuk memperkokoh berdirinya tanaman dan mendekatkan unsur hara dengan akar. Karena jagung memiliki bentuk akar yang khas. Jagung memiliki akar adventif yang merupakan bentuk akar lain yang tumbuh dari pangkal batang di atas permukaan tanah, kemudian menembus dan masuk kedalam tanah. Fungsi akar adventif itu untuk memperkuat berdirinya batang tanaman jagung dan menambah organ penghisap air dan garam-garam tanah (Warisno, 1998).
2)      Hindari penggunaan N yang berlebihan karena menyebabkan tanaman lemah terhadap serangan penyakit.
3)      Karakteristik ekosistem pada umur pemupukan -fase vegetatif (15 -42 HST)- adalah:
§         Pertumbuhan tanaman sangat cepat setelah jagung berumur 28 hst
§         Gulma mulai menimbulkan persaingan penyerapan unsur hara
§         Hama yang mungkin dijumpai adalah Ulat tanah, Penggerek tonglol (Heliothis armigera dan Heliothis spp), penggerek batang (Osttrinia furnacalis), Uret dan Ulat grayak
§         Penyakit utama yang mungkin adalah bulai 

Bot Pranadi


No comments:

Post a Comment