VIVAnews - Para pejabat di China kini tengah gandrung dengan tren baru: mempermak wajah melalui bedah plastik. Bagi mereka, permak wajah ini perlu demi menjaga citra dan penampilan, baik di depan publik maupun di depan kamera televisi.
Seorang ahli bedah plastik di China bernama Chen Huanran mengungkapkan, tiap tahun lebih dari 500 pejabat pemerintah China mendapat perawatan wajah dan bedah plastik di Union Medical College, Beijing.
"Para pejabat itu muncul di televisi lebih sering dibanding sebelumnya. Mereka juga lebih sering berbicara di hadapan orang banyak. Mereka ingin memastikan punya penampilan memadai seperti yang seharusnya dimiliki seorang pejabat pemerintahan," kata Dr. Chen, seperti dikutip dari laman Daily Telegraph, 1 Januari 2010.
Menurut Chen, sedikitnya 200 operasi dilakukan setiap tahun untuk mempermak wajah para pejabat Partai Komunis yang berkuasa. "Saat ini sedikitnya 20 persen pasien saya adalah pejabat pemerintah," kata Dr. Chen.
"Mereka rata-rata berusia antara 40 hingga 60 tahun. Mereka hanya ingin tampak lebih muda, tapi ingin agar perubahan itu tidak diketahui," lanjutnya.
Bagi para pejabat senior, operasi dilakukan di malam hari. "Kami bawa mereka ke klinik saat malam ketika rumah sakit tutup dan kami sudah "menyingkirkan" semua pasien," tambah Dr. Chen.
Prosedur paling diminati adalah pengangkatan kelopak mata, disusul rekonstruksi wajah lainnya dan prosedur peremajaan seperti botox atau dengan metode "wrinkle-filler". Dr. Chen mengenakan biaya 30.000 yuan (lebih dari Rp 40 juta) untuk mengencangkan kelopak mata. Para pejabat itu memanfaatkan hari libur atau waktu di sela-sela rapat dan pelatihan di Beijing untuk mendapatkan prosedur cepat bedah plastik.
Kini perusahaan-perusahaan periklanan dan pemasaran juga memberikan hadiah berupa operasi plastik pada tokoh-tokoh pemerintah, bos-bos perusahaan negara, dan juga istri-istri mereka.
Sumber:vivanews.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Oke lah kalau begitu, nanti mampir lagi
di coba lagi,, di coba teruuus
Post a Comment