Jadi, jika Anda juga selalu menghindari sarapan pagi dengan alasan menurunkan berat badan, ada baiknya mempertimbangkannya kembali. Berikut beberapa alasan lain mengapa Anda sebaiknya sarapan setiap pagi:
Membangunkan sistem metabolisme. Saat tidur, tubuh akan merespon ketidakhadiran makanan dengan cara memperlambat proses metabolisme dan membakar lebih sedikit kalori untuk menghemat energi. Dengan sarapan pagi, berarti Anda membangunkan sistem metabolisme dan mempercepat kemampuan mesin Anda dalam membakar kalori. Semakin banyak kalori yang dibakar, semakin banyak pula berat badan yang bisa diturunkan.
Menghindari makan berlebih.
Meningkatkan performa kerja. Studi-studi menunjukkan, mereka yang sarapan lebih waspada dan bisa mengerjakan tugas yang diberikan dibandingkan mereka yang menghindari sarapan. Sarapan akan meningkatkan kerja memori dan berdampak positif pada pekerjaan yang membutuhkan ingatan mengenai informasi-informasi baru.
Kesempatan untuk mengosumsi makanan yang mungkin tidak bisa Anda konsumsi sepanjang hari. Anda bisa menikmati sereal whole grain dengan berry serta susu tanpa lemak. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan serat, asam folat dan kalsium dalam satu mangkok. Makanan seperti ini tentunya akan sulit Anda dapatkan dengan segala kesibukan di sepanjang hari.
Memperbaiki mood. Studi-studi menunjukkan, mereka yang sarapan cenderung mempunyai mood yang lebih baik. Sarapan membantu Anda mengawali hari dengan perasaan baik, mood ini tentu akan terus terbawa sepanjang hari. Selain itu, Anda cenderung akan lebih memperhatikan dan memilih menu yang sehat untuk makan siang.
Mesin tubuh Anda bekerja lebih baik. Dengan menikmati sarapan yang sehat tepat waktu, Anda akan lebih siap menghadapi aktivitas di sepanjang hari.
Contoh yang baik. Jika Anda menghindari sarapan, anak Anda juga akan mengira kalau itu merupakan cara yang baik. Sarapan tidak harus yang berat-berat, tetapi jangan diabaikan. Jadikan sarapan sebagai kebiasaan, makan anak Anda tentunya akan dengan senang hati mengikutinya.
sumber: media indonesia
No comments:
Post a Comment