Perlakuan bibit ubi kayu terbukti mampu dongkrak hasil panen. Bagaimana caranya? baca sampai tuntas.
Salah satu faktor kunci dalam budidaya ubi kayu adalah pemilihan bibit yang baik. Seperti memilih istri, dalam prinsip Jawa ada istilah Bibit, Bobot, Bebet. Bibit tentu jadi pertimbangan karena faktor genetik dan kesehatan menjadi salah satu penentu kualitas sifat keturunan. Pada tanaman, bibit juga menentukan nilai hasil panen. Kita dapat melihat dengan jelas prinsip "perbedaan kualitas bibit menentukan hasil" ini pada komoditas nanas. Bibit yang dihasilkan dari mahkota buah nanas memiliki kualitas yang lebih rendah dari bibit yang diperoleh dari anakan. Nanas yang ditanam dari bibit mahkota baru mulai berbuah pada umur 2 tahun, sedang bibit anakan mampu berbuah pada umur 1 tahun. Kualitas nanas yang dihasilkan bibit mahkota buah juga tidak seragam baik dari segi waktu dan rasa, sedang hasil bibit anakan relative lebih seragam. Perbandingan ini menunjukkan dengan jelas bahwa pemilihan bibit adalah salah satu tahapan penting yang harus dilakukan mengingat bibit yang baik memiliki beberapa keunggulan seperti: 1. kualitas hasil panen yang seragam, 2. Kualitas panen lebih baik, 3. Lebih tahan dari serangan hama, 4. Daya tumbuh lebih baik.
Salah satu faktor kunci dalam budidaya ubi kayu adalah pemilihan bibit yang baik. Seperti memilih istri, dalam prinsip Jawa ada istilah Bibit, Bobot, Bebet. Bibit tentu jadi pertimbangan karena faktor genetik dan kesehatan menjadi salah satu penentu kualitas sifat keturunan. Pada tanaman, bibit juga menentukan nilai hasil panen. Kita dapat melihat dengan jelas prinsip "perbedaan kualitas bibit menentukan hasil" ini pada komoditas nanas. Bibit yang dihasilkan dari mahkota buah nanas memiliki kualitas yang lebih rendah dari bibit yang diperoleh dari anakan. Nanas yang ditanam dari bibit mahkota baru mulai berbuah pada umur 2 tahun, sedang bibit anakan mampu berbuah pada umur 1 tahun. Kualitas nanas yang dihasilkan bibit mahkota buah juga tidak seragam baik dari segi waktu dan rasa, sedang hasil bibit anakan relative lebih seragam. Perbandingan ini menunjukkan dengan jelas bahwa pemilihan bibit adalah salah satu tahapan penting yang harus dilakukan mengingat bibit yang baik memiliki beberapa keunggulan seperti: 1. kualitas hasil panen yang seragam, 2. Kualitas panen lebih baik, 3. Lebih tahan dari serangan hama, 4. Daya tumbuh lebih baik.
Setelah melakukan pemilihan bibit yang baik, sebelum penanaman sebaiknya dilakukan perlakuan bibit terlebih dahulu agar diperoleh hasil yang maksimal. Perlakuan bibit biasanya dilakukan untuk meningkatkan daya tumbuh bibit, ketahanan terhadap serangan hama penyakit, dan merangsang peningkatan hasil panen. Perlakuan bibit untuk masing-masing komoditas berbeda, sesuai dengan karakteristik tanaman yang diinginkan.
Perlakuan bibit ubi kayu masih sangat jarang dilakukan oleh petani. Anggapan ubi kayu adalah tanaman sampingan masih sulit untuk dihilangkan. Padahal jika ubi kayu dibudidaya secara intensif, mampu memberikan hasil yang menggiurkan. Saya pernah membahasnya Panen Ubi Kayu 56 ton/ha? Ini caranya. Perlakuannya sangat mudah dilakukan sehingga teknologinya mudah di serap oleh petani. Dengan catatan harus dilakukan pendampingan secara intensif.
Berikut adalah cara sederhana untuk perlakuan bibit ubi kayu.
Bahan dan Alat:
- Bibit ubi kayu yang baik.
- Ember lebar
- Gergaji
- Pisau/sabit
- Zat Perangsang tumbuh.
Tahap Perlakuan Bibit Ubi Kayu:
- Pilih bibit ubi kayu yang baik. Usahakan pilih bibit dari batang pohon bagian tengah. Bagian ini mampu tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik dari bagian lainnya.
- Potong ubi kayu dengan panjang 20 -25 cm menggunakan gergaji. Dari pengalaman lapang, pemotongan ubi kayu dengan gergaji memberikan hasil lebih baik daripada dengan golok. Saya belum menemukan kajian ilmiahnya, tapi saya rasa bisa menjadi masukan menarik. Kelebihan lain dengan menggunakan gergaji adalah hasil pemotongannya lebih terukur dan rapi.
Proses Pemotongan Menggunakan Gergaji |
Bibit yang Sudah di Potong |
3.Lukai bibit ubi kayu bagian bawah dengan menggunakan pisau atau sabit. Lukai sekitar 3-5 cm dibagian paling bawah. Ada juga yang berpendapat lukai hingga 15 cm dibagian paling bawah, hanya disisakan dua tunas dibagian paling atas. Fungsi pelukaan ini adalah sebagai tempat munculnya akar yang akan berkembang menjadi ubi.
Proses Pelukaan |
Bibit yang Sudah di Lukai |
Pencampuran ZPT |
Perendaman ZPT |
Semoga bermanfaat. Bantu share ya. ^^
Bot Pranadi
No comments:
Post a Comment