Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Cara membuat Kompos Bioaktif

Written By Admin on Sunday, 25 October 2009 | 20:46

Pupuk organik kompos bioaktif ini dibuat dari limbah pertanian padat (tandan kosong kelapa sawit, sisa pangkasan teh, kulit buah kakao, jerami padi, batang jagung, dll.) yang proses dekomposisinya menggunakan orgadec. Orgadec adalah aktivator pelapukan, bukan penghancur sehingga hasil pengomposan tidak hancur dan banyak dipergunakan oleh perkebunan besar.

Bahan - bahan:
  • Bahan organik segar dicacah dengan ukuran 2,5 - 5 cm dengan volume minimal 1 m3 (jika menggunakan jerami sebanyak 100 -200 kg).
  • Untuk 100 kg bahan organik lunak (jerami/batang jagung/dawn/rumput) diperlukan orgadec sebanyak 1/2 kg, sedangkan 100 kg bahan berkayu diperlukan 1/4 kg orgadec.

Cara Pembuatan
  • Aduk orgadec dengan bahan organik secara merata.
  • Masukkan'/4 m3 ke dalam kotak berfentilasi kemudian disiram air sampai kadar air mencapai 50%, masukkan lagi '/a bagian dan siram air lagi, begitu seterusnya hingga mencapai ketinggian 100 cm. Simpan bahan kompos ini ditempat yang terlindung dari sinar matahari dan hujan, serta hindari kontak langsung dengan tanah.
  • Tutuplah tumpukan bahan kompos tersebut dengan lembaran plastik transparan, biarkan selama 2-4 minggu. Pembalikan kompos dilakukan setelah dua minggu, ditandai dengan terjadinya penyusutan volume kurang dari 20%.

 Untuk Cara yang lebih lengkap KLIK DISINI

Sumber: Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta

20:46 | 0 comments

Proses Pembuatan Kompos Super

PROSES PEMBUATAN KOMPOS SUPER
1. Bahan yang diperlukan:
• Kotoran sapi : 80-83%
• Serbuk gergaji : 5%
• Bahan pemacu mikroorganisme : 0,25%
• Abu Sekam : 10%n
• Kalsit/Kapur : 2%
Boleh menggunakan bahan-bahan yang lain asalkan kotoran sapi minimal 40%, kotoran ayam maksimal 25%
2. Tempat
Sebidang tempat beralas tanah, ternaungi agar pupuk tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung.
3. Prosesing
  1. Kotoran sapi (faeses dan urine) diambil dari kandang dan ditiriskan selama satu
  2. minggu untuk mendapatkan kadar air mencapai ± 60%.
  3. Kotoran sapi yang sudah ditiriskan tersebut kemudian dipindahkan ke lokasi, tempat pembuatan kompos super dan diberi serbuk gergaji, abu, kalsit/kapur dan stardec sesuai dosis dan seluruh bahan dicampur diaduk merata.
  4. Setelah .seminggu di lokasi I, tumpukan dipindahkan ke lokasi 2 dengan cara diaduk/ dibalik secara merata untuk menambah suplai oksigen dan meningkatkan homogenitas bahan. Pada tahap ini diharapkan terjadi peningkatan suhu sampai 70 °C untuk mematikan pertumbuhan biji gulma sehingga kompos super yang dihasilkan dapat bebas dari biji gulma.
  5. Seminggu kemudian dilakukan pembalikan untuk dipindahkan pada lokasi ke 3
  6. dan dibiarkan selama satu minggu.
  7. Setelah satu minggu pada lokasi ke 3 kemudian dilakukan pembalikan untuk membawa pada lokasi ke 4. Pada tempat ini kompos super telah matang dengan warna pupuk coklat kehitaman bertekstur remah dan tidak berbau. Kemudian pupuk diayak/disaring untuk mendapatkan bentuk yang seragam serta memisahkan dare bahan yang tidak di harapkan (misalnya batu, potongan kayu, rafia) sehingga kompos super yang dihasilkan benar-benar berkualitas.
  8. Selanjutnya pupuk organik kompos super siap dikemas dan siap diaplikasikan ke lahan sebagai pupuk organik berkualitas pengganti pupuk kimia.
Kandungan Kompos Super
§ Moisture/kelembaban 45%±5
§ TotaI N >l,8l%
§ P0205 >1,89%
§ K20 >1,96%
§ Ca0 >2,96%
§ Mg0 >0,70%
§ C/N Ratio Maks 16%
Untuk Cara yang Lebih Lengkap KLIK DISINI

Sumber: Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) IPPTP Mataram, NTB


20:46 | 0 comments

Cara Membuat Bokashi Ekspress (hanya 1 hari)


Bahan-bahan
·  Jerami kering 10 bagian
·  Bokashi pupuk kandang 1 bagian
·  Bekatul 0.5 bagian
·  EM4 10 – 20 cc
·  Molase 10 – 20 cc
·  Air 10 liter

Cara Pembuatan
  • Campurkan air, EM 4 dan molase sebagai formula dasar.
  • Basahkan jerami dengan formula dasar.
  • Tambahkan bekatul dan bokashi, kemudian letakkan diatas lantai setinggi 20 - 30 cm selanjutnya ditutup dengan karung goni.
  • Setelah 18 jam diaduk untuk menstabilkan suhunya dan ditutup lagi selama 6 jam.
  • Apabila campuran tersebut suhunya masih tinggi, diaduk lagi untuk menurunkan suhu.
  • Proses pembuatan bokashi ekspres hanya memakan waktu 1 hari.
  • UNTUK CARA YANG LEBIH LENGKAP KLIK DISINI
20:42 | 0 comments

Cara Membuat Fine Compost

Fine compost adalah pupuk organik yang dibuat dari limbah pertanian yang proses dekomposisinya menggunakan stardec. Pupuk ini bebas dari biji-biji gulma, bakteri pathogenik dan tidak berbau busuk.

Bahan-bahan
·  Jerami/rumput/hijauan lain (60 kg)
·  Pupuk kandang (40 kg)
·  Stardec 1/4 kg
Cara Pembuatan
  • Tempatkan bahan kompos tersebut pada tempat yang terlindung dari sinar matahari/ hujan dan aduk hingga merata.
  • Taburkan stardec hingga merata pada bahan kompos dan simpan dengan ketinggian minimal 100 -150 cm. Selama proses pengomposan bahan tersebut hArus tetap basah (kadar air 50 -60 %).
  • Pembalikan dilakukan satu minggu sekali dan proses ini memerlukan waktu 3 minggu.
 UNTUK CARA YANG LEBIH LENGKAP KLIK DISINI
 
Sumber: Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
20:42 | 0 comments

Cara Buat Pupuk Kandang


BOKASHI PUPUK KANDANG
Bahan-bahan
·  Pupuk kandang 1 bagian
·  Bekatul 1 bagian
·  Sekam 1 bagian
·  EM Q 10 – 20 cc
·  Molase 10 – 20 cc
·  Air 10 liter

Cara Pembuatan:
  • Buat formula dasar dengan mencampur air, molase dan EM 4.
  • Campurkan semua jerami padi, sekam dengan formula dasar, kemudian tambahkan bekatul, sambil diaduk rata dengan tingkat kebasahan 50% (bila diremas dengan tangan, air tidak sampai menetes).
  • Fermentasikan bahan campuran tersebut pads karung goni dan diletakkan diatas jerami (untuk mencegah basah dari lantai), kemudian dilipat dan
  • Setelah 5 jam suhunya diukur, apabila suhu mencapai 40°-50°C, bahan campuran harus diaduk dan diratakan untuk menurunkan suhu (pengukuran suhu dilakukan setiap 5 jam sekali).
  • Bokashi yang baik akan terbentuk setelah 3 - 4 hari fermentasi, ciri-cirinya suhunya stabil dan berbau sedap.
UNTUK CARA YANG LEBIH LENGKAP KLIK DISINI
19:33 | 0 comments

Cara Membuat Kompos Bokashi Jerami


BOKASHI JERAMI

Bahan - Bahan:
·  Jerami padi 1 bagian
·  Bekatul 1 bagian
·  Sekam padi 1 bagian
·  EM 4 10 s/d 20 cc
·  Molase 10 s/d 20 cc
·  Air 10 liter

Cara Pembuatan:
  • Buat formula dasar dengan mencampur air, molase dan EM 4.
  • Campurkan semua jerami padi, sekam dengan formula dasar, kemudian tambahkan bekatul, sambil diaduk rata dengan tingkat kebasahan 50% (bila diremas dengan tangan, air tidak sampai menetes ).
  • Fermentasikan bahan campuran tersebut pads karung goni dan diletakkan diatas jerami (untuk mencegah basah dari lantai), kemudian dilipat dan
  • Setelah 5 jam suhunya diukur, apabila suhu mencapai 40°-50°C, bahan campuran harus diaduk dan diratakan untuk menurunkan suhu (pengukuran suhu dilakukan setiap 5 jam sekali).
  • Bokashi yang baik akan terbentuk setelah 3 - 4 hari fermentasi, ciri-cirinya suhunya stabil dan berbau sedap.
  • UNTUK CARA YANG LEBIH LENGKAP KLIK DISINI
18:45 | 0 comments

Kebiasaan Menyenangkan tapi Berbahaya

Written By Admin on Thursday, 1 October 2009 | 21:33

PERNAHKAH Anda membunyikan leher untuk menghilangkan ketegangan? Atau mengucek mata dengan harapan bisa melihat lebih jelas dan membunyikan ruas-ruas jari tangan untuk mengusir kebosanan saat Anda sama sekali tidak punya pekerjaan? Jika pernah, Anda tidak sendiri, banyak orang yang melakukan kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini tapi tahukah Anda, bahwa kebiasaan-kebiasaan kecil ini berdampak buruk bagi kesehatan

1. Mengucek mata

Mulailah menghindari kebiasaan yang satu ini. Menurut para dokter, gosokan yang lembut sekalipun pada mata bisa meningkatkan tekanan yang memicu terjadinya glaucoma atau penyakit kebutaan. Sebuah studi juga menemukan kalau memakai kaca mata renang, tidur telungkup atau melakukan olahraga di gym bisa memicu glaucoma dan penyakit mata yang berkaitan dengan tekanan mata lainnya.

Setiap sentuhan yang mengenai kelopak mata, menurut profesor Charles McMonnies dariUniversity of New South Wales Shool of Optometry and Vision Science, bisa meningkatkan tekanan mata. Sentuhan ringan akan menambah sedikit tekanan tapi sentuhan yang kuat bisa memicu peningkatan tekanan 3-5 kali dari tekanan normal.

Karena itu, ada baiknya lebih berhati-hati dalam menyeka mata berair atau make-up di sekitar mata. Proses ini melibatkan kontak dengan kelopak mata. Dalam kasus mengucek mata, yang meilibatkan kelopak dan juga bola mata, tekanan mata bisa meningkat 10 kali lipat dari normal. Masih ingin mengucek mata? Anda baiknya mulai dihentikan.

2. Membunyikan leher

Dengan membunyikan leher, berarti Anda turut meregangkan jaringan ikat persendian yang berfungsi mendukung dan menstabilkan persendian leher. Meregangkan persendian akan menyebabkan hipermobilitas di mana persendian telah kehilangan kelenturan alaminya

Karena jaringan ikat persendian menjadi kendur, otot-otot kecil yang menghubungkan ruas-ruas tulang punggung menjadi kencang. Otot-otot ini harus bekerja lebih keras untuk menetralkan hilangnya keseimbangan akibat kendurnya jaringan pengikat sendi. Hal ini akan membuat leher terasa kaku dan tegang. Saat ketegangan semakin menumpuk dan leher semakin tidak nyaman, Anda kembali ingin memanipulasi leher dengan cara membunyikan. Akibatnya, proses buruk yang sama akan kembali terulang.

3. Membunyikan ruas-ruas jari
Hal ini mungkin seringkali Anda lakukan tanpa sadar. Burukkah bagi kesehatan? Menurut sebuah studi dengan 300 partisipan yang dipublikasikan di Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics, hal ini bisa memicu kerusakan persendian. Studi ini memang tidak menemukan hubungan antara membunyikan persendian dengan radang sendi, tetapi kebiasaan ini mengakibatkan kerusakan lain termasuk kerusakan jaringan lunak hingga kapsul persendian serta melemahnya daya cengkram.


4. Mengorek telinga
Jika hal ini sudah menjadi kebiasaan Anda, ada baiknya mempertimbangkannya kembali. Jika telinga Anda gatal atau sakit, lebih baik berkonsultasi dengan dokter daripada menyelesaikan masalah Anda sendiri. Menurut dr Peter Roland dari University of Texas, menggunakan cotton bud berisiko melubangi gendang telinga, menyebabkan perdarahan dan hilangnya pendengaran yang bersifat sementara.
Upaya mengeluarkan tumpukan lilin telinga ada baiknya diserahkan kepada dokter. Sebab, lilin ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran, sel-sel kulit mati dan rambut ke dalam telinga. Kelebihan lilin secara alami akan dikeluarkan melalui saluran telinga, dibantu oleh gerakan mengunyah dari rahang. Lilin ini juga berfungsi dalam mekanisme pembersihan serta mengandung antibakteri dan pelumas. Menyodokkan benda kecil ke dalam justru bisa merusak pembentukan alami lilin sehingga menyebabkan lilin menjadi padat, menjadi penghambat dan memicu infeksi.





Penulis : Ikarowina Tarigan

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/07/18/1407/5/Kucek-Mata-Bisa-Sebabkan-Glaukoma

21:33 | 0 comments

Sarapan Pagi Hindarkan Tubuh dari Obesitas

MENGHINDARI sarapan pagi merupakan cara mudah mengurangi jumlah kalori. Tapi, apakah cara ini efektif untuk menurunkan berat badan? Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Obesity Research justru menguraikan kalau sarapan setiap pagi merupakan kunci sukses menurunkan dan mempertahankan berat badan sehat. Berdasarkan studi tersebut, mereka yang sarapan pagi bisa menurunkan berat badan hingga 30 kg dan bisa mempertahankannya.



Jadi, jika Anda juga selalu menghindari sarapan pagi dengan alasan menurunkan berat badan, ada baiknya mempertimbangkannya kembali. Berikut beberapa alasan lain mengapa Anda sebaiknya sarapan setiap pagi:



Membangunkan sistem metabolisme.
Saat tidur, tubuh akan merespon ketidakhadiran makanan dengan cara memperlambat proses metabolisme dan membakar lebih sedikit kalori untuk menghemat energi. Dengan sarapan pagi, berarti Anda membangunkan sistem metabolisme dan mempercepat kemampuan mesin Anda dalam membakar kalori. Semakin banyak kalori yang dibakar, semakin banyak pula berat badan yang bisa diturunkan.



Menghindari makan berlebih.
Para peneliti menemukan, mereka yang sarapan pagi berkesempatan lebih besar menurunkan dan mempertahankan berat badan. Jika menghindari sarapan, Anda akan kehilangan kontrol porsi saat makan siang karena terlalu lapar.



Meningkatkan performa kerja.
Studi-studi menunjukkan, mereka yang sarapan lebih waspada dan bisa mengerjakan tugas yang diberikan dibandingkan mereka yang menghindari sarapan. Sarapan akan meningkatkan kerja memori dan berdampak positif pada pekerjaan yang membutuhkan ingatan mengenai informasi-informasi baru.



Kesempatan untuk mengosumsi makanan yang mungkin tidak bisa Anda konsumsi sepanjang hari. Anda bisa menikmati sereal whole grain dengan berry serta susu tanpa lemak. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan serat, asam folat dan kalsium dalam satu mangkok. Makanan seperti ini tentunya akan sulit Anda dapatkan dengan segala kesibukan di sepanjang hari.



Memperbaiki mood. Studi-studi menunjukkan, mereka yang sarapan cenderung mempunyai mood yang lebih baik. Sarapan membantu Anda mengawali hari dengan perasaan baik, mood



Mesin tubuh Anda bekerja lebih baik.
Dengan menikmati sarapan yang sehat tepat waktu, Anda akan lebih siap menghadapi aktivitas di sepanjang hari.



Contoh yang baik. Jika Anda menghindari sarapan, anak Anda juga akan mengira kalau itu merupakan cara yang baik. Sarapan tidak harus yang berat-berat, tetapi jangan diabaikan. Jadikan sarapan sebagai kebiasaan, makan anak Anda tentunya akan dengan senang hati mengikutinya.

ini tentu akan terus terbawa sepanjang hari. Selain itu, Anda cenderung akan lebih memperhatikan dan memilih menu yang sehat untuk makan siang.



Penulis : Ikarowina Tarigan





21:24 | 1 comments

Kurang Tidur Picu Penyakit Diabetes

Para peneliti dari New York menemukan, orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam berisiko lebih tinggi mengalami diebetes dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih lama.

Mereka mengatakan, studi ini didukung oleh sejumlah bukti yang kuat bahwa mengurangi jumlah jam tidur mempunyai dampak yang serius terhadap kesehatan. Studi yang dilakukan selama 6 tahun ini dipresentasikan dalam American Heart Association conference.

Kasus diabetes jenis 2, yang seringkali dikaitkan dengan obesitas terus meningkat di seluruh dunia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh memproduksi terlalu banyak insulin, tetapi tidak menggunakan hormon tersebut secara efektif untuk memecah gula dalam darah.


Batu sandungan dalam mendiagnosanya adalah kondisi yang dikenal dengan kadar glukosa puasa lemah, dimana kadar gula darah terlalu tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa sebagai diabetes.

Satu tim dari Universitas Buffalo, di New York, mengikuti perkembangan sekelompok relawan selama 6 tahun. Mereka menemukan, orang yang tidur dengan rata-rata kurang dari 6 jam semalam selama hari kerja memiliki kemungkinan 4.56 kali lebih besar mengalami kadar glukosa puasa lemah dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam satu malam.

Pemimpin studi dr. Lisa Rafalson mengatakan:"Studi ini mendukung bukti yang kuat mengenai hubungan antara kurang tidur dengan masalah kesehatan yang buruk."

Area kompleks

Menurut Rafalson, hubungan ini didasari oleh hormon dan sistem saraf."Penemuan kami bisa mendorong penelitian tambahan mengenai area kompleks tidur dan penyakit," ujar dia.

dr Neil Stanley, pakar tidur dari Norfolk and Norwich University Hospital mengatakan ada sejumlah bukti yang menghubungkan kurang tidur dengan kondisi seperti diabetes. Akan tetapi, lanjut dia, alasannya masih belum jelas, walaupun ada kemungkinan bahwa kurang tidur berisiko meningkatkan berat badan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes.

"Ada bukti bahwa kurang tidur mengundang hormon selera makan, jadi Anda selalu ingin makan, dan makan makanan yang salah, saat lelah kita cenderung mengkonsumsi makanan bergula."

Tidur malam yang nyenyak, menurut Stanley, merupakan kebutuhan biologis."Tubuh Anda ingin dan perlu tidur nyenyak setiap malam, dan jika Anda cukup istirahat, Anda akan bisa lebih aktif pada siang hari."

sumber: mediaindonesia
21:13 | 0 comments

Kurang Tidur Picu Penyakit Diabetes

Para peneliti dari New York menemukan, orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam berisiko lebih tinggi mengalami diebetes dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih lama.

Mereka mengatakan, studi ini didukung oleh sejumlah bukti yang kuat bahwa mengurangi jumlah jam tidur mempunyai dampak yang serius terhadap kesehatan. Studi yang dilakukan selama 6 tahun ini dipresentasikan dalam American Heart Association conference.

Kasus diabetes jenis 2, yang seringkali dikaitkan dengan obesitas terus meningkat di seluruh dunia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh memproduksi terlalu banyak insulin, tetapi tidak menggunakan hormon tersebut secara efektif untuk memecah gula dalam darah.


Batu sandungan dalam mendiagnosanya adalah kondisi yang dikenal dengan kadar glukosa puasa lemah, dimana kadar gula darah terlalu tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa sebagai diabetes.

Satu tim dari Universitas Buffalo, di New York, mengikuti perkembangan sekelompok relawan selama 6 tahun. Mereka menemukan, orang yang tidur dengan rata-rata kurang dari 6 jam semalam selama hari kerja memiliki kemungkinan 4.56 kali lebih besar mengalami kadar glukosa puasa lemah dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam satu malam.

Pemimpin studi dr. Lisa Rafalson mengatakan:"Studi ini mendukung bukti yang kuat mengenai hubungan antara kurang tidur dengan masalah kesehatan yang buruk."

Area kompleks

Menurut Rafalson, hubungan ini didasari oleh hormon dan sistem saraf."Penemuan kami bisa mendorong penelitian tambahan mengenai area kompleks tidur dan penyakit," ujar dia.

dr Neil Stanley, pakar tidur dari Norfolk and Norwich University Hospital mengatakan ada sejumlah bukti yang menghubungkan kurang tidur dengan kondisi seperti diabetes. Akan tetapi, lanjut dia, alasannya masih belum jelas, walaupun ada kemungkinan bahwa kurang tidur berisiko meningkatkan berat badan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes.

"Ada bukti bahwa kurang tidur mengundang hormon selera makan, jadi Anda selalu ingin makan, dan makan makanan yang salah, saat lelah kita cenderung mengkonsumsi makanan bergula."

Tidur malam yang nyenyak, menurut Stanley, merupakan kebutuhan biologis."Tubuh Anda ingin dan perlu tidur nyenyak setiap malam, dan jika Anda cukup istirahat, Anda akan bisa lebih aktif pada siang hari."

sumber: mediaindonesia
21:13 | 0 comments

Kurang Tidur Picu Penyakit Diabetes

Para peneliti dari New York menemukan, orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam berisiko lebih tinggi mengalami diebetes dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih lama.

Mereka mengatakan, studi ini didukung oleh sejumlah bukti yang kuat bahwa mengurangi jumlah jam tidur mempunyai dampak yang serius terhadap kesehatan. Studi yang dilakukan selama 6 tahun ini dipresentasikan dalam American Heart Association conference.

Kasus diabetes jenis 2, yang seringkali dikaitkan dengan obesitas terus meningkat di seluruh dunia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh memproduksi terlalu banyak insulin, tetapi tidak menggunakan hormon tersebut secara efektif untuk memecah gula dalam darah.


Batu sandungan dalam mendiagnosanya adalah kondisi yang dikenal dengan kadar glukosa puasa lemah, dimana kadar gula darah terlalu tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa sebagai diabetes.

Satu tim dari Universitas Buffalo, di New York, mengikuti perkembangan sekelompok relawan selama 6 tahun. Mereka menemukan, orang yang tidur dengan rata-rata kurang dari 6 jam semalam selama hari kerja memiliki kemungkinan 4.56 kali lebih besar mengalami kadar glukosa puasa lemah dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam satu malam.

Pemimpin studi dr. Lisa Rafalson mengatakan:"Studi ini mendukung bukti yang kuat mengenai hubungan antara kurang tidur dengan masalah kesehatan yang buruk."

Area kompleks

Menurut Rafalson, hubungan ini didasari oleh hormon dan sistem saraf."Penemuan kami bisa mendorong penelitian tambahan mengenai area kompleks tidur dan penyakit," ujar dia.

dr Neil Stanley, pakar tidur dari Norfolk and Norwich University Hospital mengatakan ada sejumlah bukti yang menghubungkan kurang tidur dengan kondisi seperti diabetes. Akan tetapi, lanjut dia, alasannya masih belum jelas, walaupun ada kemungkinan bahwa kurang tidur berisiko meningkatkan berat badan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes.

"Ada bukti bahwa kurang tidur mengundang hormon selera makan, jadi Anda selalu ingin makan, dan makan makanan yang salah, saat lelah kita cenderung mengkonsumsi makanan bergula."

Tidur malam yang nyenyak, menurut Stanley, merupakan kebutuhan biologis."Tubuh Anda ingin dan perlu tidur nyenyak setiap malam, dan jika Anda cukup istirahat, Anda akan bisa lebih aktif pada siang hari."

sumber: mediaindonesia
21:13 | 0 comments

Kurang Tidur Picu Penyakit Diabetes

Para peneliti dari New York menemukan, orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam berisiko lebih tinggi mengalami diebetes dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih lama.

Mereka mengatakan, studi ini didukung oleh sejumlah bukti yang kuat bahwa mengurangi jumlah jam tidur mempunyai dampak yang serius terhadap kesehatan. Studi yang dilakukan selama 6 tahun ini dipresentasikan dalam American Heart Association conference.

Kasus diabetes jenis 2, yang seringkali dikaitkan dengan obesitas terus meningkat di seluruh dunia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh memproduksi terlalu banyak insulin, tetapi tidak menggunakan hormon tersebut secara efektif untuk memecah gula dalam darah.

Batu sandungan dalam mendiagnosanya adalah kondisi yang dikenal dengan kadar glukosa puasa lemah, dimana kadar gula darah terlalu tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa sebagai diabetes.

Satu tim dari Universitas Buffalo, di New York, mengikuti perkembangan sekelompok relawan selama 6 tahun. Mereka menemukan, orang yang tidur dengan rata-rata kurang dari 6 jam semalam selama hari kerja memiliki kemungkinan 4.56 kali lebih besar mengalami kadar glukosa puasa lemah dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam satu malam.

Pemimpin studi dr. Lisa Rafalson mengatakan:"Studi ini mendukung bukti yang kuat mengenai hubungan antara kurang tidur dengan masalah kesehatan yang buruk."

Area kompleks

Menurut Rafalson, hubungan ini didasari oleh hormon dan sistem saraf."Penemuan kami bisa mendorong penelitian tambahan mengenai area kompleks tidur dan penyakit," ujar dia.

dr Neil Stanley, pakar tidur dari Norfolk and Norwich University Hospital mengatakan ada sejumlah bukti yang menghubungkan kurang tidur dengan kondisi seperti diabetes. Akan tetapi, lanjut dia, alasannya masih belum jelas, walaupun ada kemungkinan bahwa kurang tidur berisiko meningkatkan berat badan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes.

"Ada bukti bahwa kurang tidur mengundang hormon selera makan, jadi Anda selalu ingin makan, dan makan makanan yang salah, saat lelah kita cenderung mengkonsumsi makanan bergula."

Tidur malam yang nyenyak, menurut Stanley, merupakan kebutuhan biologis."Tubuh Anda ingin dan perlu tidur nyenyak setiap malam, dan jika Anda cukup istirahat, Anda akan bisa lebih aktif pada siang hari."

sumber: mediaindonesia

21:13 | 0 comments

Kurang Tidur Picu Penyakit Diabetes

Para peneliti dari New York menemukan, orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam semalam berisiko lebih tinggi mengalami diebetes dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih lama.

Mereka mengatakan, studi ini didukung oleh sejumlah bukti yang kuat bahwa mengurangi jumlah jam tidur mempunyai dampak yang serius terhadap kesehatan. Studi yang dilakukan selama 6 tahun ini dipresentasikan dalam American Heart Association conference.

Kasus diabetes jenis 2, yang seringkali dikaitkan dengan obesitas terus meningkat di seluruh dunia. Kondisi ini disebabkan karena tubuh memproduksi terlalu banyak insulin, tetapi tidak menggunakan hormon tersebut secara efektif untuk memecah gula dalam darah.

Batu sandungan dalam mendiagnosanya adalah kondisi yang dikenal dengan kadar glukosa puasa lemah, dimana kadar gula darah terlalu tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa sebagai diabetes.

Satu tim dari Universitas Buffalo, di New York, mengikuti perkembangan sekelompok relawan selama 6 tahun. Mereka menemukan, orang yang tidur dengan rata-rata kurang dari 6 jam semalam selama hari kerja memiliki kemungkinan 4.56 kali lebih besar mengalami kadar glukosa puasa lemah dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam satu malam.

Pemimpin studi dr. Lisa Rafalson mengatakan:"Studi ini mendukung bukti yang kuat mengenai hubungan antara kurang tidur dengan masalah kesehatan yang buruk."

Area kompleks

Menurut Rafalson, hubungan ini didasari oleh hormon dan sistem saraf."Penemuan kami bisa mendorong penelitian tambahan mengenai area kompleks tidur dan penyakit," ujar dia.

dr Neil Stanley, pakar tidur dari Norfolk and Norwich University Hospital mengatakan ada sejumlah bukti yang menghubungkan kurang tidur dengan kondisi seperti diabetes. Akan tetapi, lanjut dia, alasannya masih belum jelas, walaupun ada kemungkinan bahwa kurang tidur berisiko meningkatkan berat badan, yang pada akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes.

"Ada bukti bahwa kurang tidur mengundang hormon selera makan, jadi Anda selalu ingin makan, dan makan makanan yang salah, saat lelah kita cenderung mengkonsumsi makanan bergula."

Tidur malam yang nyenyak, menurut Stanley, merupakan kebutuhan biologis."Tubuh Anda ingin dan perlu tidur nyenyak setiap malam, dan jika Anda cukup istirahat, Anda akan bisa lebih aktif pada siang hari."

Penulis : Ikarowina Tarigan
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/03/13/942/5/Kurang-Tidur-Picu-Penyakit-Diabetes
21:13 | 2 comments

10 Penyebab dan Solusi Diabetes

Penulis : Retno Hemawati

TUBUH kita bagaikan sebuah celengan. Apa yang kita makan saat ini akan lambat laun ditimbun sebagai tabungan dalam tubuh yang hasilnya bisa kita rasakan sedikit demi sedikit, dalam jangka waktu yang relatif lama. Kita pun tak pernah menyangka, jika makanan yang kita minum, makanan yang kita makan, bahkan kebiasaan kita akan menjadi pemicu timbulnya sumber penyakit.



Berikut ini 10 kebiasaan kecil yang menjadi pemicu diabetes;



1.Teh manis


Segelas the manis mengandung 250-300 kalori. Padahal kebutuhan kalori perempuan dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari. Inilah yang menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi. Belum risiko kelebihan kalori. Ujungnya: obesitas dan diabetes.



Pengganti: Air putih, teh tanpa gula, atau batasi konsumsi gula tidak lebih dari dua sendok teh sehari.



2. Makanan yang digoreng


Gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.



Pengganti: Kacang Jepang, atau pie buah.



3. Suka ngemil

Sepotong atau lebih biscuit untuk mengganti porsi makan bukanlah keputusan yang bijak. Jangan kira dengan mengganti porsi bisa menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Sebabm makanan pengganti seperti biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.



Pengganti: Buah potong segar.



4. Kurang tidur.


Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.



Solusi: Tidur tidak kurang dari 6 jam sehari, atau sebaiknya 8 jam sehari.



5. Malas beraktivitas fisik


Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara

Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.



Solusi: Bersepeda ke kantor.



6. Sering stres

Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir

besar. Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon

epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi

untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.



Solusi: Anda perlu berbicara dengan si pembuat masalah atau boleh juga curhat kepada teman.



7. Kecanduan rokok

Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan olahraga.



Pengganti: Permen bebas gula. Cara yang lebih progresif adalah mengikuti hipnoterapi. Pilihlah ahli hipnoterapi yang sudah berpengalaman dan bersertifikat resmi.



8. Menggunakan pil kontrasepsi


Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan

progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.



Solusi: Batasi waktu penggunaan pil-pil hormonal, jangan lebih dari 5

tahun.



9. Takut kulit jadi hitam

Menurut jurnal Diabetes Care, wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan

kalsium berisiko paling rendah terkena diabetes tipe 2. Selain dari makanan, sumber vitamin D terbaik ada di sinar matahari. Dua puluh menit paparan sinar matahari pagi sudah mencukupi kebutuhan vitamin D selama tiga hari.



Solusi: Gunakan krim tabir surya sebelum "berjemur" di bawah sinar

matahari pagi selama 10-15 menit.



10. Keranjingan soda

Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses' Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.




Pengganti: Jus dingin tanpa gula. (OL-08)



Sumber : Prevention

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/08/15/1465/5/10-Penyebab-dan-Solusi-Diabetes

01:46 | 0 comments

Welcome Guys

ayo sehat tips sehat diabetes
makan sehat apa aja dimakan
oke lah kalo begitu

Categories