Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Cara Perlakuan Bibit Ubi Kayu: Sepele tapi Penting

Written By Admin on Monday, 26 November 2012 | 19:17


Perlakuan bibit ubi kayu terbukti mampu dongkrak hasil panen. Bagaimana caranya? baca sampai tuntas.

Salah satu faktor kunci dalam budidaya ubi kayu adalah pemilihan bibit yang baik. Seperti memilih istri, dalam prinsip Jawa ada istilah Bibit, Bobot, Bebet. Bibit tentu jadi pertimbangan karena faktor genetik dan kesehatan menjadi salah satu penentu kualitas sifat keturunan. Pada tanaman, bibit juga menentukan nilai hasil panen. Kita dapat melihat dengan jelas prinsip "perbedaan kualitas bibit menentukan hasil" ini pada komoditas nanas. Bibit yang dihasilkan dari mahkota buah nanas memiliki kualitas yang lebih rendah dari bibit yang diperoleh dari anakan. Nanas yang ditanam dari bibit mahkota baru mulai berbuah pada umur 2 tahun, sedang bibit anakan mampu berbuah pada umur 1 tahun. Kualitas nanas yang dihasilkan bibit mahkota buah juga tidak seragam baik dari segi waktu dan rasa, sedang hasil bibit anakan relative lebih seragam. Perbandingan ini menunjukkan dengan jelas bahwa pemilihan bibit adalah salah satu tahapan penting yang harus dilakukan mengingat bibit yang baik memiliki beberapa keunggulan seperti: 1. kualitas hasil panen yang seragam, 2. Kualitas panen lebih baik, 3. Lebih tahan dari serangan hama, 4. Daya tumbuh lebih baik.

Setelah melakukan pemilihan bibit yang baik, sebelum penanaman sebaiknya dilakukan perlakuan bibit terlebih dahulu agar diperoleh hasil yang maksimal. Perlakuan bibit biasanya dilakukan untuk meningkatkan daya tumbuh bibit, ketahanan terhadap serangan hama penyakit, dan merangsang peningkatan hasil panen. Perlakuan bibit untuk masing-masing komoditas berbeda, sesuai dengan karakteristik tanaman yang diinginkan.

Perlakuan bibit ubi kayu masih sangat jarang dilakukan oleh petani. Anggapan ubi kayu adalah tanaman sampingan masih sulit untuk dihilangkan. Padahal jika ubi kayu dibudidaya secara intensif, mampu memberikan hasil yang menggiurkan. Saya pernah membahasnya Panen Ubi Kayu 56 ton/ha? Ini caranya. Perlakuannya sangat mudah dilakukan sehingga teknologinya mudah di serap oleh petani. Dengan catatan harus dilakukan pendampingan secara intensif.

Berikut adalah cara sederhana untuk perlakuan bibit ubi kayu.
Bahan dan Alat:
  1. Bibit ubi kayu yang baik.
  2. Ember lebar
  3. Gergaji
  4. Pisau/sabit
  5. Zat Perangsang tumbuh.
Tahap Perlakuan Bibit Ubi Kayu:
  1. Pilih bibit ubi kayu yang baik. Usahakan pilih bibit dari batang pohon bagian tengah. Bagian ini mampu tumbuh dan memberikan hasil yang lebih baik dari bagian lainnya.
  2. Potong ubi kayu dengan panjang 20 -25 cm menggunakan gergaji. Dari pengalaman lapang, pemotongan ubi kayu dengan gergaji memberikan hasil lebih baik daripada dengan golok. Saya belum menemukan kajian ilmiahnya, tapi saya rasa bisa menjadi masukan menarik. Kelebihan lain dengan menggunakan gergaji adalah hasil pemotongannya lebih terukur dan rapi.

Proses Pemotongan Menggunakan Gergaji

Bibit yang Sudah di Potong

3.Lukai bibit ubi kayu bagian bawah dengan menggunakan pisau atau sabit. Lukai sekitar 3-5 cm dibagian paling bawah. Ada juga yang berpendapat lukai hingga 15 cm dibagian paling bawah, hanya disisakan dua tunas dibagian paling atas. Fungsi pelukaan ini adalah sebagai tempat munculnya akar yang akan berkembang menjadi ubi.


Proses Pelukaan

Bibit yang Sudah di Lukai
4. Rendam bibit yang telah dilukai dengan zat perangsang tumbuh akar.. Fungsi perendaman ini untuk merangsang tumbuhnya akar lebih cepat dan merata. Dosis ZPT nya tergantung produk yang digunakan. Di pasaran sudah ada beberapa zat perangsang akar. Silahkan dicari sendiri di toko pertanian terdekat. Lama perendaman tergantung produk yang digunakan, tapi sebagai acuan adalah 15-30 menit. Setelah itu dikering anginkan agar tidak terlalu basah dan lembab saat penanaman. Bibit yang terlalu basah mudah terserang penyakit dan dapat menyebabkan kebusukan. Baik jika sebelum perendaman bibit diikat dengan jumlah 25 buah per ikat agar memudahkan saat pemindahan kea real tanam. 
Pencampuran ZPT


Perendaman ZPT
5. Setelah perendaman, bibit siap ditanam. Jangan sampai terbalik, bibit harus menghadap keatas.

Semoga bermanfaat. Bantu share ya. ^^


Bot Pranadi



19:17 | 0 comments

Panen Ubi Kayu 56 ton/ha? Ini Caranya: Sebuah Pengalaman Lapang

Written By Admin on Tuesday, 13 November 2012 | 18:09

Siapa sangka, "tanaman ubi kayu" yang nampak murah tak berharga di pasar, ternyata mampu memberi keuntungan yang besar bagi petani pembudidayanya. Kandungan khasiat daun singkong pun diminati. Apa benar? Silahkan baca sampai lengkap.

Saat ini ubi kayu hanya dianggap sebagai komoditas sampingan bagi petani. Semisal di kabupaten Wonogiri. Kabupaten yang terletak di bagian selatan provinsi Jawa Tengah ini dikenal sebagai sentra ubi kayu dan bahkan terkenal dengan sebutan kota Gaplek. Alasan mayoritas petani menanam ubi kayu sebenarnya sederhana. Karaktertistik tanahnya adalah pegunungan kapur dan tadah hujan sehingga saat musim kemarau tanah relatif tidak dapat dimanfaatkan. Hanya ubi kayu yang tahan pada kondisi tersebut.

Namun jangan dibayangkan, bahwa pola penanamannya menggunakan kaidah teknik budidaya ubi kayu intensif. Tidak. Justru ubi kayu hanya dianggap sebagai tanaman sela, asal tanah termanfaatkan. Padahal jika digali apa motivasi petani menanam komoditas ini, mayoritas akan menjawab ”untuk dijual agar mendapatkan keuntungan”. Ingin untung besar tapi teknik budidaya singkong nya masih pola sederhana.

kaidah penanamanya:”Olah tanah sederhana, tancap stek, tunggu panen satu tahun berikutnya, tanpa pupuk, tanpa perawatan". Uniknya, dengan metode seperti itu saja hasilnya cukup lumayan. Yaa.. daripada lu..manyun. ^^. Apalagi jika dibudidayakan secara intensif.

Kunci agar hasil panen ubi kayu bisa mencapai puluhan ton sebenarnya sangat sederhana, yaitu budidayakan dengan teknologi yang tepat:
1. Jarak tanam diatur
2. perlakuan ZPT
3. Pemupukan yang tepat, atau minimal pupuklah ubi kayu meskipun sedikit

Salah satu petani di kecamatan di Wonogiri yaitu kecamatan Ngadirojo, melalui bimbingan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) telah menerapkan budidaya ubi kayu dengan teknologi sederhana. Hasilnya? Panen riil 56 ton/ha. Dahsyat bukan? Jika 1 (satu) kilo ubi kayu basah dipanen saat panen raya dengan harga murah Rp 500/kg saja, total pendapatannya sudah Rp. 28.000.000. Sangat menggiurkan mengingat perawatan ubi kayu sangat mudah dan sederhana. Apalagi jika waktu panen bisa dilakukan sebelum musim panen raya, harganya bisa Rp 700/kg, jadi omsetnya sebesar Rp 39.200.000. Omset ini belum di jumlah dengan hasil tumpang sari jagung di MT 1. Jika dijumlahkan, keuntungan per Ha nya akan lebih besar lagi.

Bagaimana teknis budidayanya? Berikut saya sampaikan data hasil penanamannya.

BUDIDAYA UBI KAYU NON SAMBUNG
Sistem Oleh : SUGENG ARIFIN
KEL. TANI SARI UTOMO
DS DONG SARI DESA NGADIROJO LOR KEC. NGADIROJO

Luas            : 1 Ha
Jarak tanam  : 1 x 1 m (tumpang sari dengan jagung/ tanam 1 x)
Varietas       : Uj 5; Pandemir
Tanam 15 November 2008
Panen 19 Oktober 2009

Metode budidaya mulai pengolahan tanah hingga penanaman mengikuti metode tanam tradisional. Perbedaan utamanya adalah pada dosis dan perlakuan pemupukan yang ternyata memberikan hasil yang sangat berbeda. Untuk mengetahui cara perlakuan bibit ubi kayu dapat dilihat di tulisan saya dengan judul Cara Perlakuan Ubi Kayu: Sepele tapi Penting

Dosis Pemupukan yang telah dilakukan adalah:


No
Pupuk
Total
Pemupukan I (kg)
30 hari
Pemupukan II
(kg)
60 Hari
Pemupukan III
(kg)
90 Hari
1
Urea
390
200
150
40
2
Phonska
135
75
40
20
3
SP 36
40

40

4
ZA
40

40

5
KCl
150


150

Hasil panen per tancap
1. Pandemir : 13,0 kg
2. Uj 5 : 13, 5 kg

Perkiraan panen hasil Ubinan (2,5 x 2,5m) = 75 kg x 16 = 120 ton ubinan
Hasil panen riil ubi kayu = 56 ton

Mohon bantu share ya.^^

Bot Pranadi
*Sumber data: Balai Penyuluhan Kec. Ngadirojo Kab Wonogiri
*Sumber gambar: papiru.wordpress.com
18:09 | 4 comments

Daun Bayam: Mudah Tanam, Khasiat Menghujam

Written By Admin on Saturday, 10 November 2012 | 05:24

Teringat saat masa kecil, orangtua berupaya menyemangati anak-anaknya dengan berkata “ayo nak makan bayam supaya kuat seperti popeye”. Ini kekuatan rahasia popeye :D
Yap, bayam atau spinach dalam bahasa inggris seperti yang kita kenal merupakan salah satu jenis sayuran ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Apa saja manfaatnya, dapat dibaca pada tulisan di bawah ini. Selamat membaca :D

Bayam yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat merupakan bayam yang berasal dari varietas bayam glatik, bayam putih atau bayam merah. Bayam juga dikenal dengan beragam nama daerah diantaranya bayem abrit, bayem lemah, bayem ringgit, bayem sekul, bayem siti (Jawa),  jawa lufife, tona magaahu, hohoru itoka tokara, baya roriha, loda kohori (Maluku).
Nama latin dari sayuran bayam ini yaitu Amaranthus gangeticus, A. tricolor, A. paniculatus, A. viridis, A. spinosus, A. hybridus dan A. blitum
Bayam termasuk dalam klasifikasi :
Kerajaan          : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Brassicales
Famili              : Brassicaceae

Daun bayam memiliki warna batang dan daun yang bermacam-macam ada yang berwarna hijau, merah dan agak kemerahan. Bentuk daunnya ada yang lonjong, pendek, dan lonjong panjang, ujung daun meruncing. Daun bayam terdiri atas beberapa varietas diantaranya varietas yang memiliki daun bertangkai berbentuk bulat telur dengan warna hijau agak pucat, lemas dan berukuran 5-8 cm, varietas lain memiliki daun dengan warna merah dan yang berwarna hijau tua dengan ujung meruncing.

Bayam
dapat diolah menjadi beragam olahan pangan diantaranyadapat disayur bening, dibuat gado-gado, pecal, atau direbus untuk lalap. Daun bayam yang muda dan lebar digunakan pula sebagai bahan rempeyek.

Setiap
100 g bagian daun bayam mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi yang mengkonsumsinya diantaranya:
Komposisi
Jumlah
Kalori
36 kal
Karbohidrat
0.5 g
Protein
3.5 g
Besi
3.9 g
Kalsium
267.0 mg
Fosfor
67 mg
Vitamin A
6090 SI
Vitamin B1
0.1 mg
Vitamin C
80 mg
Air
71.0 g

Bayam mengandung amarantin (jenis pigmen), rutin (jenis flavonoid) dan purin (pembentuk DNA). Keunggulan bayam terletak pada kandungan vitamin A, vitamin C, riboflavin dan asam folat pembentuk vitamin B kompleks, asam amino thiamin dan niasin.

Bayam berkhasiat membersihkan darah setelah
proses melahirkan, memperbaiki fungsi kerja ginjal, menguatkan akar rambut dan melancarkan pencernaan. Bayam juga disarankan untuk dikonsumsi bagi penderita kanker usus, diabetes mellitus, kolesterol tinggi dan disentri. Daun bayam memiliki rasa yang enak, lunak, dapat memberi rasa dingin dalam perut dan melancarkan pencernaan. Kandungan mineral bayam seperti zat besi dapat mengatasi penyakit anemia.

Mohon bantu share ya.^^




Referensi:
Agoes, D. dan Lisdiana. 1995. Memilih dan Mengolah Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta. 
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta:Bharata Karya Aksara.
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidaya.
Hutton, W. 2004. Handy Pocket Guide to Asian Vegetable. Jakarta: PT Java Books.
Nainggolan, RA. 2006. Terapi Jus & Diet. Jakarta: Agromedia
Sunaryono, H. dan Rismunandar. 1981. Pengantar Pengetahuan Dasar Hortikultura I. CV Sinar Baru, Bandung.
Williams, C.N., J.O. Uzo dan W.T.H. Peregrine. 1993. Produksi Sayuran di Daerah Tropika. (S. Ronoprawiro, penerjemah). Gajah mada University Pess, Jogjakarta. 
gambar: ijayhealth.wordpress.com




05:24 | 0 comments

Bahaya Kontaminasi Zat Kimia dan Cemaran Logam pada Makanan

Written By Admin on Thursday, 1 November 2012 | 16:16

Cemaran logam berat pada makanan adalah salah satu masalah yang sangat mengkhawatirkan. Merkuri, tembaga, arsen, fluorida, kadmium, timbal, sianida, nitrit  dan antimon adalah beberapa contoh logam berat yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Kasus yang cukup terkenal akibat keracunan logam berat adalah keracunan merkuri yang pernah terjadi di Teluk Minamata Jepang (1953-1960) yang menimbulkan korban hingga 2.265 korban yang diakui pada 2001 (1.784 di antaranya telah meninggal) Keracunan di daerah tersebut terutama disebabkan oleh konsumsi ikan yang tercemar merkuri atau mengonsumsi biji-bijian yang diberi perlakuan dengan merkuri. Kasus yang terbaru terjadi di Teluk Buyat yang menimbulkan korban lebih dari seratus orang menderita cacat seperti pada kasus Minamata, bahkan beberapa meninggal.

Kontaminasi Logam berat pada makanan dapat terjadi melalui beberapa cara:
  • Pembuangan limbah industri yang mengandung logam berat ke sungai atau laut, kemudian mencemari sumber air atau ikan dan makhluk lain yang hidup dilaut. Jika air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum dan mandi, maka tubuh manusia dapat terpapar logam-logam berat yang mematikan tersebut. Demikian juga apabila mengkonsumsi ikan atau pangan budidaya perikanan yang telah tercemar. Contoh kasusnya adalah keracunan merkuri yang terjadi di teluk buyat dan minamata.
  • Penggunaan fungisida dan insektisida yang tidak sesuai dengan dosis yang ditentukan, sehingga mencemari bahan pangan. Penggunaan dengan dosis yang tidak tepat ini dapat menimbulkan keracunan yang bisa berakibat pada kematian. Misalkan penggunaan tembaga dalam persenyawaan tembaga oksiklorida dan tembaga sulfat, apabila tidak tepat penggunaannya, jenis senyawa ini dapat menimbulkna residu yang berbahaya pada bahan pangan.  Contoh lainnya adalah Arsen, yaitu arsen pentoksida dicampur dengan kromium trioksida dan tembaga oksida. Logam berat lainnya adalah Fluorida. Salah satu insektisia yang mengandung Na fluorida merupakan campuran asam borat, arsen pentoksida dihidrat, natrium dikromat dan natrium tetra borat pentahidrat
  • Kontaminasi silang melalui lapisan yang terdapat pada alat masak atau alat pengolahan pangan lainnya. Lapisan logam berbahaya pada alat masak tersebut kemudian terkikis atau terkelupas dan akhirnya meracuni pangan. Mekanisme lainnya adalah beberapa logam berat dapat bersenyawa dengan komponen bahan pangan sehingga menimbulkan senyawa baru yang memiliki sifat toksik yang tinggi. Beberapa contoh logam berat yang biasanya digunakan pada alat masak dan dapat mencemari bahan pangan dengan mekanisme ini adalah: Tembaga, seng, antimon (stibium), kadmium
  • Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau food additive yang melebihi kadar yang ditentukan, atau penggunaan bahan yang tidak diizinkan untuk bahan pangan. Penggunaan BTP memang sangat menguntungkan dan dapat meningkatkan nilai suatu pangan olahan. Namun dengan dalih keuntungan ekonomi, penggunaan BTP yang  berbahaya menjadi hal yang lazim dalam industri kecil. Misalkan penggunaan Rhodamin-B pewarna merah, atau Metanil Yellow dalam makanan jajan, kerupuk, dan sirup. Selain itu juga penggunaan boraks dan formalin – pengawet mayat- sebagai bahan pengawet makanan. Penyebab keracunan lain adalah penggunaan BTP melebihi batas yang dizinikan. Misalnya penggunaaan pemanis buatan siklamat dan sakarin yang melebihi batas maksimum penggunaan. Batas penggunaan siklamat adalah 300 mg – 3g/kg bahan, sedangkan batas maksimum penggunaan sakarin adalah 50 – 300 mg/kg bahan. Keduanya hanya boleh digunakan untuk pangan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar 0,5 mg/kg berat badan/hari. Contoh lainnya adalah penggunaan Nitrit sebagai pengawet pada daging dan juga memberikan warna merah melewati batas maksimum penggunaan.
  • Kontaminasi dari udara yang telah tercemar dan asap knalpot. Udara yang telah kotor dan mengandung zat berbahaya ini kemudian mengkontaminasi bahan pangan yang telah siap dikonsumsi. Jumlahnya mungkin sedikit, tetapi apabila terjadi pencemaran dalam jangka waktu yang lama, residu logam berbahaya dalam tubuh dapat melebihi ambang batas dan berakibat pada keracunan.
  • Cemaran bahan kimia melalui pengemas makanan. Berbagai tipe pengemas makanan saat ini telah membuat makanan menjadi sesuatu yang praktis, namun tidak semuanya aman. Beberapa bahan plastik dan styrofoam berpotensi untuk migrasi bahan kimia berbahaya dari kemasan kedalam makanan.

Gejala keracunan dari logam berat bermacam-macam, mulai dari 30 menit hingga 6 jam. Gejala umum yang yang sering muncul adalah pucat, muntah, diare kejang, pingsan. Pada beberapa zat kimia lain muncul gejala-gejala seperti  rasa terbakar pada mulut, rasa logam, banyak mengeluarkan air liur dan haus, sakit perut, muntah, cairan tinja mengandung darah, denyut nadi cepat tapi lemah, pucat, kelemahan kaki, kejang-kejang, penglihatan menurun, koma. sakit kepala, keringat dingin, rasa manis dan bau logam pada mulut,  koma dan berakhir denga kematian. Jadi mulai sekarang, perhatikan makanan anda.


16:16 | 0 comments

Welcome Guys

ayo sehat tips sehat diabetes
makan sehat apa aja dimakan
oke lah kalo begitu

Categories