Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

gabunglah dengan ribuan orang pecinta "HIDUP sehat"

Showing posts with label Cara pembuatan tepung. Show all posts
Showing posts with label Cara pembuatan tepung. Show all posts

Cara Pembuatan Tepung Labu Kuning

Written By Admin on Saturday, 14 May 2011 | 23:22


Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar labu kuning: monster haloween, kolak? Ada lagi yang terlintas? Mungkin anda kesulitan. Ternyata persepsi kita tentang labu kuning tidak jauh dari hal tersebut. Menunjukkan bahwa pemanfaatan labu kuning masih sangat terbatas, sementara potensinya cukup besar. Silahkan lewat di sepanjang jalan Boyolali-Semarang, atau di jalur Puncak. Berjajar labu kuning dengan berbagai macam variasi. Salah satu metode untuk meningkatkan pemanfaat labu kuning adalah dengan mengubahnya menjadi tepung labu kuning, sehingga lebih fleksibel untuk digunakan. Artikel yang ditulis oleh Elmi Kamsiati, S.TP ini menarik untuk anda simak.

Labu kuning yang kaya betakaroten dapat menjadi bahan biofortifikasi pada produk pangan olahan. Fortifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan labu kuning segar yang ditambahkan pada pembuatan roti, es krim dan produk pangan lain yang disukai anak-anak. Fortifikasi juga dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengolah labu kuning menjadi tepung yang selanjutnya diaplikasikan pada pengolahan pangan. Produk olahan yang ditambah dengan tepung labu kuning mempunyai warna dan rasa yang spesifik, sehingga diharapkan Iebih disukai anak-anak.

Tepung merupakan alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk, diperkaya zat gizi, dan Iebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Dari segi proses, pembuatan tepung hanya membutuhkan air relatif sedikit dan ramah Iingkungan dibandingkan dengan pembuatan pati.

Menurut Prof. Dr. Made Astawan, Dosen di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi IPB, tahapan pembuatan tepung dari buah labu kuning sebagai berikut: Labu kuning harus dipilih yang mengkal, yaitu buah sudah tua tetapi belum masak optimum. Buah dipanen kira-kira 5-10 hari Iebih awal dari umur panen semestinya. Buah yang masak optimum tidak sesuai dibuat tepung karena kadar airnya tinggi, daging buahnya lembek, serta kadar patinya rendah. Setelah dikupas kulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukan pemblansiran, yaitu perlakuan dengan uap panas selama 5-10 menit. Dalam skala rumah tangga, tahapan ini dapat dilakukan seperti mengukus nasi tetapi tidak perlu ditutup.

Selanjutnya labu dirajang dengan ketebalan 0,1-0,3 cm yang hasilnya dinamakan sawut. Sawut dikeringkan sampai diperoleh kadar air sekitar 14 persen, selanjutnya ditepungkan Agar Iebih efisien, penepungan sawut dilakukan dalam dua tahapan, yaitu penghancuran sawut untuk menghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh) dan penggilingan/penepungan menggunakan saringan Iebih halus (80 mesh).

Hasil penelitian Departemen Food Science, Rajamangkala University of Technology, Thailand, tepung labu kuning juga dapat dibuat dengan cara sebagai berikut, yakni labu kuning matang dipotong dengan ukuran 2 x 3 inch dikupas dan direndam dalam larutan asam sitrat 0,1% selama 15 menit dan ditiriskan. Selanjutnya potongan labu kuning dihancurkan dan cairannya dipisahkan. Bubur labu kuning yang diperoleh dikeringkan pada suhu 65° selama 8 jam lalu digiling dan diayak dengan ayakan 80 mesh.

Tepung labu kuning yang dihasilkan mengandung karbohidrat 78,77%; protein 3,74%; lemak 1,34%; serat kasar 2,90%; betakaroten 7,29 mg/100 g. Dengan kandungan gizi yang dimilikinya, terutama betakaroten (provitamin A) nya yang tinggi, tepung labu kuning baik digunakan untuk bahan fortifikasi pangan terutama makanan anak-anak sehingga dapat meningkatkan nilai gizinya.

 

Sumber: kalteng.litbang.deptan.go.id
23:22 | 0 comments

Cara Pembuatan Tepung Labu Kuning


Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar labu kuning: monster haloween, kolak? Ada lagi yang terlintas? Mungkin anda kesulitan. Ternyata persepsi kita tentang labu kuning tidak jauh dari hal tersebut. Menunjukkan bahwa pemanfaatan labu kuning masih sangat terbatas, sementara potensinya cukup besar. Silahkan lewat di sepanjang jalan Boyolali-Semarang, atau di jalur Puncak. Berjajar labu kuning dengan berbagai macam variasi. Salah satu metode untuk meningkatkan pemanfaat labu kuning adalah dengan mengubahnya menjadi tepung, sehingga lebih fleksibel untuk digunakan. Artikel yang ditulis oleh Elmi Kamsiati, S.TP ini menarik untuk anda simak.

Labu kuning yang kaya betakarotendapat menjadi bahan biofortifikasipada produk pangan olahan. Fortifikasidapat dilakukan dengan menggunakanlabu kuning segar yang ditambahkanpada pembuatan roti, es krim danproduk pangan lain yang disukai anak-anak.Fortifikasi juga dapat dilakukandengan terlebih dahulu mengolah labukuning menjadi tepung yang selanjutnyadiaplikasikan pada pengolahan pangan.Produk olahan yang ditambah dengantepung labu kuning mempunyai warna danrasa yang spesifik, sehingga diharapkanIebih disukai anak-anak.

Tepung merupakan alternatif produksetengah jadi yang dianjurkan karenalebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk,diperkaya zat gizi, dan Iebih cepat dimasaksesuai tuntutan kehidupan modern yangserba praktis. Dari segi proses, pembuatantepung hanya membutuhkan air relatifsedikit dan ramah Iingkungan dibandingkandengan pembuatan pati.

Menurut Prof. Dr. Made Astawan,Dosen di Departemen Teknologi Pangandan Gizi IPB, tahapan pembuatan tepungdari buah labu kuning sebagai berikut:Labu kuning harus dipilih yang mengkal,yaitu buah sudah tua tetapi belummasak optimum. Buah dipanen kira-kira5-10 hari Iebih awal dari umur panensemestinya. Buah yang masak optimumtidak sesuai dibuat tepung karena kadarairnya tinggi, daging buahnya lembek, sertakadar patinya rendah. Setelah dikupaskulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukanpemblansiran, yaitu perlakuan dengan uappanas selama 5-10 menit. Dalam skalarumah tangga, tahapan ini dapat dilakukanseperti mengukus nasi tetapi tidak perluditutup.

Selanjutnya labu dirajang denganketebalan 0,1-0,3 cm yanghasilnya dinamakan sawut.Sawut dikeringkansampai diperoleh kadarair sekitar 14 persen,selanjutnya ditepungkanAgar Iebih efisien,penepungan sawut dilakukan dalam duatahapan, yaitu penghancuran sawut untukmenghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh)dan penggilingan/penepungan menggunakansaringan Iebih halus (80 mesh).

Hasil penelitian Departemen FoodScience, Rajamangkala University ofTechnology, Thailand, tepung labu kuningjuga dapat dibuat dengan cara sebagaiberikut, yakni labu kuning matang dipotongdengan ukuran 2 x 3 inch dikupas dandirendam dalam larutan asam sitrat 0,1%selama 15 menit dan ditiriskan. Selanjutnyapotongan labu kuning dihancurkan dancairannya dipisahkan. Bubur labu kuningyang diperoleh dikeringkan pada suhu 65°selama 8 jam lalu digiling dan diayak denganayakan 80 mesh.

Tepung labu kuning yang dihasilkanmengandung karbohidrat 78,77%; protein3,74%; lemak 1,34%; serat kasar 2,90%;betakaroten 7,29 mg/100 g. Dengankandungan gizi yang dimilikinya, terutamabetakaroten (provitamin A) nya yangtinggi, tepung labu kuning baik digunakanuntuk bahan fortifikasi pangan terutamamakanan anak-anak sehingga dapatmeningkatkan nilai gizinya.

 

Sumber: kalteng.litbang.deptan.go.id
23:22 | 0 comments

Cara Pembuatan Tepung Labu Kuning


Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar labu kuning: monster haloween, kolak? Ada lagi yang terlintas? Mungkin anda kesulitan. Ternyata persepsi kita tentang labu kuning tidak jauh dari hal tersebut. Menunjukkan bahwa pemanfaatan labu kuning masih sangat terbatas, sementara potensinya cukup besar. Silahkan lewat di sepanjang jalan Boyolali-Semarang, atau di jalur Puncak. Berjajar labu kuning dengan berbagai macam variasi. Salah satu metode untuk meningkatkan pemanfaat labu kuning adalah dengan mengubahnya menjadi tepung, sehingga lebih fleksibel untuk digunakan. Artikel yang ditulis oleh Elmi Kamsiati, S.TP ini menarik untuk anda simak.

Labu kuning yang kaya betakarotendapat menjadi bahan biofortifikasipada produk pangan olahan. Fortifikasidapat dilakukan dengan menggunakanlabu kuning segar yang ditambahkanpada pembuatan roti, es krim danproduk pangan lain yang disukai anak-anak.Fortifikasi juga dapat dilakukandengan terlebih dahulu mengolah labukuning menjadi tepung yang selanjutnyadiaplikasikan pada pengolahan pangan.Produk olahan yang ditambah dengantepung labu kuning mempunyai warna danrasa yang spesifik, sehingga diharapkanIebih disukai anak-anak.

Tepung merupakan alternatif produksetengah jadi yang dianjurkan karenalebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), dibentuk,diperkaya zat gizi, dan Iebih cepat dimasaksesuai tuntutan kehidupan modern yangserba praktis. Dari segi proses, pembuatantepung hanya membutuhkan air relatifsedikit dan ramah Iingkungan dibandingkandengan pembuatan pati.

Menurut Prof. Dr. Made Astawan,Dosen di Departemen Teknologi Pangandan Gizi IPB, tahapan pembuatan tepungdari buah labu kuning sebagai berikut:Labu kuning harus dipilih yang mengkal,yaitu buah sudah tua tetapi belummasak optimum. Buah dipanen kira-kira5-10 hari Iebih awal dari umur panensemestinya. Buah yang masak optimumtidak sesuai dibuat tepung karena kadarairnya tinggi, daging buahnya lembek, sertakadar patinya rendah. Setelah dikupaskulitnya, labu dibelah-belah dan dilakukanpemblansiran, yaitu perlakuan dengan uappanas selama 5-10 menit. Dalam skalarumah tangga, tahapan ini dapat dilakukanseperti mengukus nasi tetapi tidak perluditutup.

Selanjutnya labu dirajang denganketebalan 0,1-0,3 cm yanghasilnya dinamakan sawut.Sawut dikeringkansampai diperoleh kadarair sekitar 14 persen,selanjutnya ditepungkanAgar Iebih efisien,penepungan sawut dilakukan dalam duatahapan, yaitu penghancuran sawut untukmenghasilkan butiran kecil (lolos 20 mesh)dan penggilingan/penepungan menggunakansaringan Iebih halus (80 mesh).

Hasil penelitian Departemen FoodScience, Rajamangkala University ofTechnology, Thailand, tepung labu kuningjuga dapat dibuat dengan cara sebagaiberikut, yakni labu kuning matang dipotongdengan ukuran 2 x 3 inch dikupas dandirendam dalam larutan asam sitrat 0,1%selama 15 menit dan ditiriskan. Selanjutnyapotongan labu kuning dihancurkan dancairannya dipisahkan. Bubur labu kuningyang diperoleh dikeringkan pada suhu 65°selama 8 jam lalu digiling dan diayak denganayakan 80 mesh.

Tepung labu kuning yang dihasilkanmengandung karbohidrat 78,77%; protein3,74%; lemak 1,34%; serat kasar 2,90%;betakaroten 7,29 mg/100 g. Dengankandungan gizi yang dimilikinya, terutamabetakaroten (provitamin A) nya yangtinggi, tepung labu kuning baik digunakanuntuk bahan fortifikasi pangan terutamamakanan anak-anak sehingga dapatmeningkatkan nilai gizinya.

 

Sumber: kalteng.litbang.deptan.go.id
23:22 | 1 comments

Welcome Guys

ayo sehat tips sehat diabetes
makan sehat apa aja dimakan
oke lah kalo begitu

Categories